Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pelat Dinas, kalau Baju Loreng, Enggak Berani Saya..."

Kompas.com - 04/05/2015, 10:17 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Keberadaan meteran parkir di Jalan Sabang masih memiliki hambatan. Salah satunya dari aparat yang memarkirkan kendaraannya di sana.

Biasanya para aparat tersebut memakirkan mobilnya dalam jangka waktu yang relatif singkat, yakni 15-20 menit. Mereka datang ke sana hanya untuk mengambil pesanan atasannya.

Juru parkir, Didi (28), menyebut aparat penegak hukum salah satunya dari kalangan Polisi dan TNI kerap kali enggan membayar meteran parkir. Para aparat tersebut menggunakan pelat dinas atau pun pelat hitam yang menunjukkan dia aparat.

"Biasanya yang enggak mau bayar aparat yang pake kendaraan pelat dinas," kata Didi kepada Kompas.com, Jakarta Pusat, Senin (4/5/2015).

Kondisi itu kemudian jadi lumrah di kalangan juru parkir di Jalan Sabang. Mereka pun memilih untuk tidak menagih daripada harus berurusan dengan aparat.

"Pelat dinas kalo baju loreng enggak berani saya. Kalo gigi rontok, siapa yang mau tanggung jawab?" kata Didi.

Para aparat tersebut malah tak segan membentak juru parkir yang hendak mengarahkan untuk membayar di mesin parkir. Mereka hanya membayar dengan kisaran Rp 2.000 untuk kendaraannya.

"Biasanya dia bilang gini, 'anda tahu siapa saya?' atau 'kalo saya enggak mau ambil (struk meteran parkir) kenapa?' Kalau udah gitu saya ikhlas terima berapa aja," ucap Didi.

Didi menyebut, selama ini tidak ada pengecualian untuk siapapun dari atasannya terkait meteran parkir. Semua kendaraan yang parkir di Jalan Sabang harus membayar lewat meteran parkir yang sudah terpasang di sana.

"Ya semuanya harus bayar ya. Enggak ada pengecualian dari atasan," ujar Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com