Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Ketua DPRD DKI, Johan Musyawa Ungkap Keinginannya untuk Pindah Fraksi

Kompas.com - 04/05/2015, 17:14 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI dari Fraksi Demokrat-PAN, Johan Musyawa, menemui Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi hari ini, Senin (4/5/2015). Prasetio mengatakan, Johan Musyawa mengungkapkan niat untuk memisahkan diri dari Fraksi Demokrat-PAN.

"Iya, mau pindah fraksi, tetapi baru secara informal saja," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI.

Fraksi Demokrat-PAN merupakan fraksi gabungan dari dua partai politik, yakni Partai Demokrat dan Partai PAN.

Penggabungan dilakukan karena jumlah kader PAN di DPRD DKI dianggap tak cukup untuk membentuk fraksi sendiri.

Saat ini, Fraksi Demokrat-PAN memiliki 12 anggota, 10 dari Demokrat dan hanya 2 yang berasal dari PAN, salah satunya Johan Musyawa.

Prasetio mengatakan, pembicaraan dengan Johan tersebut baru tahap awal. Prasetio mengaku belum menerima surat resmi dari Johan sehingga Prasetio belum mengetahui ke fraksi apa PAN akan pindah.

Prasetio menegaskan, upaya yang dilakukan Johan hari ini karena dia ingin menyelesaikan permasalahan dengan baik.

"Dia kan awalnya dengan Fraksi Demokrat-PAN. Dia mau kulo nuwun (permisi). Masuk permisi, keluar permisi, itu wajar," ujar Prasetio.

Sebelumnya, PAN memang sedang memiliki masalah di internal fraksinya. Johan Musyawa sendiri dicopot dari jabatannya sebagai sekretaris fraksi.

Dia dicopot karena pernah menyatakan fraksinya mendukung penerapan Peraturan Daerah (Perda) dalam pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015.

Ketua Fraksi Demokrat-PAN Lucky Sastrawiria mengatakan, Johan rencananya hanya akan dijadikan anggota fraksi. Menurut dia, pencopotan tersebut merupakan bentuk sanksi administratif terhadap anggota yang melawan keputusan fraksi.

Selain itu, PAN merupakan partai yang menyatakan tidak mendukung hak angket terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Hal itu disampaikan langsung oleh ketua umumnya, Zulkifli Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com