Kakek yang mengaku bernama AG itu mengaku hanya menumpang minum di salah satu kamar di Griya Pijat Crystal Indah, Jalan Jembatan Dua, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Saya cuma numpang minum (miras) saja," ujar AG sambil menyembunyikan wajahnya.
Pantauan Kompas.com, sebelum AG keluar dari kamar nomor 11 di lantai 2, petugas sempat kesulitan saat meminta AG dan pemijat dari panti tersebut keluar kamar.
Sebab, keduanya diduga sedang melakukan aktivitas pijat dengan kondisi tanpa mengenakan busana. "Sebentar, saya pakai pakaian dulu," ujar seorang pemijat dari balik pintu saat diminta dibukakan pintu kamarnya.
Seorang wanita sempat membuka pintu dan kaget ada banyak kamera wartawan sehingga pemijat berusia 30 tahunan itu langsung menutup dan mengunci pintu kembali.
"Astaghfirullah, apa-apaan ini. Banyak sekali kamera," kata dia sambil menutup dan mengunci pintu kamar.
Petugas dibantu pengelola panti pun sempat membujuk dia agar keluar sebentar untuk didata. Dia pun dijanjikan hanya dimintai datanya tanpa disorot kamera.
"Sebentar saja. Cuma mau didata KTP-nya," kata seorang pengelola. Barulah sekitar lima menit kemudian, dia memberanikan diri membuka pintu sambil mencoba menyelinap dari balik hadangan petugas.
Wanita bertinggi sekitar 155 cm itu keluar dari kamar hanya mengenakan tank top berwarna hitam dan bercelana pendek sambil menutupi tubuhnya dengan kain. Dia langsung turun ke lantai dasar tanpa mampu dicegah petugas.
"Saya enggak mau masuk TV. Saya ini ada keluarga besar," kata dia sambil berlari ke lantai dasar.
Tak lama berselang, AG keluar dan sempat tertahan di lantai 2. AG keluar dari kamar tersebut dengan kondisi pakaian yang terbalik.
"Jangan sorot saya! Saya cuma numpang minum, enggak ngapa-ngapain kok," ujar pria lansia tersebut.
AG terus berjongkok sambil mencoba kabur dari pendataan petugas. Kemudian, kakek tersebut menuruni tangga menuju lantai dasar.
Begitu menemui wartawan dengan kamera menyala, di lantai dasar, AG kembali berupaya bersembunyi.
"Wah, masih ada juga kamera. Jangan dong, kok disorot terus sih. Saya ga pijit, cuma minum saja. Beneran," ujarnya sambil bersembunyi di balik kolong meja resepsionis.
Saat ini, 50 personel Satpol PP gabungan Kecamatan dan Kelurahan Penjaringan masih melakukan razia panti pijat dan tempat kos di beberapa titik yang dianggap rawan penghuni ilegal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.