Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gapok Anggota DPRD DKI Rp 4,9 Juta Cair, Langsung Dipotong untuk Fraksi

Kompas.com - 06/05/2015, 08:37 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra, Syarif, mengungkapkan besaran gaji yang telah ia terima saat ini. Syarif mengaku bahwa dia telah menerima gaji pokok hanya untuk bulan Januari sampai Maret saja.

"Per tanggal 5 Mei, baru diterima gapok Januari sampai Maret sebesar Rp 4,9 juta per bulan," ujar Syarif di gedung DPRD DKI, Selasa (5/5/2015).

Meski sudah menerima gaji pokok, Syarif mengatakan sebenarnya anggota Dewan belum menerima apa-apa. Sebab, gaji pokok yang baru masuk ke rekening anggota Dewan itu langsung dipotong secara otomatis untuk fraksi partainya. Apalagi, baru gaji pokok yang masuk ke rekening Dewan.

Tunjangan-tunjangan belum ada. Atas keterlambatan gaji Dewan ini, kata Syarif, sedikit mempengaruhi kinerja anggota Dewan secara instansi. Pengaruhnya bukan membuat anggota Dewan menjadi malas bekerja. Akan tetapi, kepada kegiatan-kegiatan yang seharusnya sudah bisa dilakukan anggita Dewan. Seperti kunjungan-kunjungan kerja yang saat ini belum terlaksana.

Syarif mengetahui ada perbedaan pendapat antara Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dengan Kesekretariatan Dewan. Seharusnya, kata Syarif, kepala dua instansi tersebut harus segera menemukan titik temu dari masalah ini. Jangan sampai, semakin banyak pekerjaan yang tertunda akibat keterlambatan gaji ini.

"Beban tanggung jawab harus sebanding dengan hak. Kalau tanggung jawab terlalu tinggi tapi hak tidak diberikan, bagaimana?" ujar Syarif.

Tidak sinkron

Mengenai gaji dewan ini, ada perbedaan pendapat antara BPKAD dengan Kesekretariatan Dewan. Kepala BPKAD DKI Jakata Heru Budi Hartono menyebutkan, ada sejumlah anggota DPRD yang mulai mempertanyakan waktu pencairan gajinya.

Hal itu ditanyakan sehubungan dengan telah cairnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 terhitung sejak akhir April lalu. Kepada para anggota DPRD, Heru kemudian menyarankan agar mereka segera melaporkan keluhannya itu kepada Kesekretariatan DPRD yang nantinya bisa mengusulkan agar gaji anggota DPRD bisa segera dicairkan setelah dana APBD cair.

"Ada beberapa anggota Dewan tanya ke saya kenapa gajinya belum? Kenapa tunjangan belum? Harusnya jangan tanya ke saya, tanya ke Sekwan. Sekwannya sudah ngajuin belum?" ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Sotar Harahap membantah bahwa Kesekretariatan DPRD belum mengusulkan gaji anggota Dewan kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI. Bahkan, kata Sotar, gaji anggota Dewan sebenarnya sudah dicairkan sejak Mei lalu.

"Gaji itu dari Januari sampai Maret sudah kita bayar. Yang belum itu April sama Mei," ujar Sotar di gedung DPRD DKI, Selasa (5/5/2015).

Berdasarkan prosedur, Kesekretarian DPRD harus mengirimkan surat penyediaan dana (SPD) terlebih dahulu kepada BPKAD. SPD tersebut merupakan syarat administrasi bagi BPKAD untuk menyalurkan APBD.

Kesekretariatan DPRD sendiri harus menunggu BPKAD untuk mengirim SPD terlebih dahulu agar bisa mengirimkan surat. Sotar mengatakan BPKAD belum memberikan SPD untuk gaji Dewan bulan April dan Mei.

"Yang belum tunjangan perumahan. Memang ada yang tanya, 'bang tunjangan udah turun belum?'," ujar Sotar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya 'Reschedule' Jadwal Keberangkatan

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya "Reschedule" Jadwal Keberangkatan

Megapolitan
Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com