Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biro Hukum Sebut Pemprov DKI Lebih Sering Menang daripada Kalah di Pengadilan

Kompas.com - 07/05/2015, 14:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Biro Hukum DKI Jakarta membantah anggapan yang menyatakan Pemprov DKI kerap kalah dalam kasus sengketa hukum. Kepala Biro Hukum Sri Rahayu mengatakan, sejak 2008 hingga 2014, sengketa hukum yang dimenangkan Pemprov DKI lebih banyak ketimbang yang kalah.

Sri kemudian memaparkan sejumlah sengketa hukum yang telah dimenangkan oleh Pemprov DKI. [Baca: Ini Penyebab DKI Sering Kalah di Pengadilan]

Sengketa-sengketa ini, kata dia, adalah sengketa hukum yang sudah dimenangkan hingga proses kasasi dan Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA). Jadi putusannya telah berkekuatan hukum tetap.

"Tahun 2008, kami memenangkan perkara gugatan aset tanah Dinas Kebersihan di Jalan Raya Bintaro Puspita, Pesanggrahan.

Aset tanah seluas 11.682 meter persegi yang kena pembangunan Jalan Tol Ulujami-Pondok Aren.

Tanahnya digugat warga setempat yang mengklaim punya tanah seluas 8.080 meter persegi di lahan itu," kata Sri, di Balai Kota, Kamis (7/5/2015).

Sengketa hukum lainnya yang dimenangkan, kata Sri, adalah terkait tanah SMPN 48 di Jalan Kebayoran Lama, Cipulir, Kebayoran Lama.

Menurut Sri, pihak yang menggugat tanah seluas 3.910 meter persegi itu adalah Yayasan Surya Dharma.

"Perkara tersebut sudah berkekuatan hukum tetap dan diputus MA pada 27 Mei 2011," ujar dia.

Selanjutnya, Sri mengatakan sengketa hukum lainnya yang berhasil dimenangkan adalah gugatan terhadap tanah seluas 18.287 meter persegi yang menjadi bagian kantor Kecamatan Cilandak dan Balai Kerajinan yang terletak di antara Jalan Kartini dan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Tanah milik DKI itu digugat dua orang warga. Kita menang inkrah di MA pada 13 Desember 2011 dan 27 Februari 2012," ucap Sri.

Terakhir Sri juga menyebut kemenangan Pemprov DKI dalam sengketa hukum tanah seluas 250.000 meter persegi di Situ Rawa Rorotan, Cakung Jakarta Timur; dan tanah yang menjadi Tempat Penitipan Anak milik Dinas Sosial di Jalan A.M Sangaji, Petojo, Gambir Jakarta Pusat.

"Perkara untuk tanah di Cakung dan Petojo kita menangkan dua-duanya tahun 2014," kata Sri. Sebagai informasi, dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir Pemprov DKI selalu mengalami kekalahan dalam sengketa hukum.

Sengketa tersebut seperti sengketa lahan Taman BMW di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara; gugatan bus transjakarta di Badan Arbritase Nasional Indonesia (BANI); dan sengketa lahan kantor Wali Kota Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com