Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Survei jika Ahok dan Ridwan Kamil Maju pada Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 07/05/2015, 15:06 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersaing berat dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil jika keduanya maju pada Pilkada DKI 2017 nanti. Hal ini didapat dari survei yang dilakukan oleh Cyrus Network (CN) pada 23-27 April 2015.

Dari survei tersebut, jika Ahok (sapaan Basuki) disejajarkan dengan Ridwan Kamil dalam pilkada 2017 di DKI nanti, maka mereka mendapat pemilih sebesar 42,5 persen. Sementara itu, Ridwan Kamil mendapat pemilih sebanyak 38,6 persen. Sisanya 13,8 persen ragu-ragu dan 5,1 persen tidak menjawab.

"Ridwan kamil dianggap sukses dan berhasil mengelola Kota Bandung," kata CEO Cyrus Network Hasan Nasbi saat diskusi dan survei Cyrus Network di Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Dari survei tersebut, Ridwan Kamil dianggap bisa menyaingi Ahok jika maju dalam pilkada mendatang di DKI. Untuk itu, Ahok dinilai perlu membuktikan diri dengan lebih baik. "Bagi Ahok, dari kacamata incumbent, tentu ini ancaman," kata Hasan.

Sementara itu, sosialisasi Ridwan Kamil di media sosial ataupun media massa juga disebut berhasil. Hal ini terlihat dari akun media sosial yang dimiliki oleh Ridwan Kamil. Aspek media sosial ini juga dianggap penting dalam pilkada untuk DKI.

"Sosial media Ridwan Kamil sangat kuat dan rapi. Relawannya tertib. Di tempat itu, Ahok harus bertempur juga," kata pengamat politik, Phillips J Vermonte, di tempat yang sama.

Pengamat politik lainnya, Muradi, menyebut Ridwan Kamil cocok jika maju dalam pilkada untuk DKI. Ridwan Kamil dianggap dapat menyatu dengan Jakarta.

"Dia butuh lingkungan seperti Jakarta yang easy going dan mudah diarahkan," kata Muradi.

Survei tersebut diselenggarakan pada 23-27 April 2015 dengan metode multistage random sampling. Sementara itu, responden tersebar secara proporsional di semua wilayah kelurahan DKI Jakarta dengan umur minimal 17 tahun. Responden yang terpilih lantas diwawancarai secara tatap muka. Adapun jumlah responden sebanyak 1.000 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 3,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com