Survei yang dilakukan Cyrus Network memperlihatkan 44,8 persen warga DKI menyarankan Ahok untuk maju lewat jalur independen, sedangkan 34,8 persen menyarankan untuk maju lewat partai politik. Sisanya 20,4 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Munculnya saran masyarakat kepada Ahok untuk maju lewat jalur independen disebabkan banyaknya kekecewaan masyarakat terhadap partai politik.
Terlebih lagi, selama ini masyarakat Jakarta dinilai sudah punya catatan soal jalur independen pada pilkada periode lalu. "Kalau konteks Jakarta, ini sudah ada preseden. Ahok pun sebelum dilamar oleh Gerindra dulu mau maju lewat jalur independen," kata pengamat politik, Phillips J Vermonte, Jakarta Pusat, Kamis (7/5/2015).
Bahkan, survei yang dilakukan Cyrus Network menyebutkan, sebanyak 51 persen warga DKI bersedia memilih calon gubernur dari jalur independen. Sisanya 36,3 persen tidak bersedia dan 12,7 persen tidak menjawab.
Kendati demikian, Phillips menyarankan Ahok untuk maju lewat partai politik. Hal ini untuk mendukung kinerja Ahok ke depannya jika terpilih lagi nantinya.
"Ini menurut saya Ahok maju dengan dukungan partai. Lebih baik punya 'kaki' di DPRD daripada tidak," ucap Phillips.
Ahok selama ini dianggap Phillips beruntung karena DPRD memiliki banyak masalah sehingga secara tidak langsung berdampak pada turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik.
Survei tersebut diselenggarakan pada 23 April-27 April 2015. Metode yang dilakukan adalah multistage random sampling. Responden tersebar secara proporsional di seluruh wilayah kelurahan DKI Jakarta dengan umur minimal 17 tahun.
Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Jumlah responden sebanyak 1.000 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 3,1 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.