Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Bukan Ahok yang Maju dari Jalur Independen, Ya Bukan Ancaman"

Kompas.com - 08/05/2015, 15:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei mengatakan bahwa masyarakat kini lebih percaya dengan calon gubernur yang mengikuti Pilkada DKI melalui jalur independen. Menyikapi hal ini, anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Syarif, berpendapat  bahwa calon independen lain harus mengukur kekuatan agar bisa bertarung melawan Basuki Tjahaja Purnama yang kemungkinan akan maju di Pilkada DKI 2017 lewat jalur independen juga.

"Kalau bertarung lawan Ahok (sapaan Basuki), harus kuat dulu. Ngelawan dia agak berat nih soalnya," ujar Syarif di gedung DPRD DKI, Jumat (8/5/2015).

Akan tetapi, Syarif bahkan ragu apabila seseorang dapat dengan mudah menjadi calon gubernur independen dalam Pilkada DKI 2017. Bahkan, ini juga berlaku untuk Ahok. Sebab, persyaratan untuk maju menjadi calon gubernur lewat jalur independen di DKI sudah semakin berat. Sekurangnya, calon tersebut harus dapat mengumpulkan dukungan dari 1 juta masyarakat DKI.

Syarif mengaku, calon independen dianggap bukan ancaman bagi partai, meskipun survei menunjukkan bahwa masyarakat lebih percaya dengan calon independen. Namun, ancaman tersebut hanya berlaku apabila Ahok yang menjadi calon gubernur independen tersebut. "Kalau bukan Ahok ya bukan ancaman," ujar Syarif.

Sebelumnya, dari survei yang dilakukan Cyrus Network, sebanyak 51 persen warga DKI bersedia memilih calon gubernur dari jalur independen. Sisanya 36,3 persen tidak bersedia dan 12,7 persen tidak menjawab.

Besarnya jumlah warga yang bersedia memilih cagub dari jalur independen mencerminkan besarnya kekecewaan masyarakat terhadap partai politik. Mereka menjadi lebih skeptis dan tidak percaya oleh partai politik.

"Saya rasa itu cermin terhadap ketidakpercayaan masyarakat terhadap parpol," kata pengamat politik Phillips J Vermonte, Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com