Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapat Warga Jakarta terhadap Rencana Ahok Singkirkan Kopaja

Kompas.com - 09/05/2015, 14:48 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jakarta berpendapat bahwa rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama untuk menyingkirkan kopaja dam metromini, perlu dikaji ulang. Sebab, tidak semua sopir kopaja beroperasi ugal-ugalan di jalan raya.

"Pemprov seharusnya data ulang usia dan latar belakang sopirnya. Kan yang ugal-ugalan itu kebanyakan yang sopir muda," tutur seorang warga Ciledug, Novi (25), Jumat (8/5/2015).

Warga lainnya, Ramadhan (25), menilai aksi sopir yang suka ugal-ugala terkadang bukan sekadar untuk Mengejar setoran. Melainkan, ada juga yang adu nyali dengan rekan sesama sopir.

"Pernah waktu itu, sopir kopaja trek-trekan (adu balap) sesama kopaja. Padahal muatannya sudah penuh, ada orang tua dan ibu hamil juga. Mereka tidak peduli," kata Ramadhan.

Begitu juga dengan pendapat Gerdiansyah (26). Menurut dia, latar belakang pendidikan rendah para sopir kerap membuat mereka berkendara tanpa pikir panjang.

Suasana Ibu Kota semrawut, cuaca panas, macet, membuat mereka yang tidak bisa mengontrol emosi akan semakin terpancing saat ada salah satu sopir yang menggeber kopajanya. [Baca: Ahok: Bertahap, Kami Singkirkan Kopaja]

"Sebaiknya ada pendidikan khusus jika ingin menjadi sopir kopaja. Jadi sistemnya jelas, kalau ada sopir yamg bermasalah, jadi ada pihak yang bertanggungjawab. Itu yang saya harapkan," kata warga yang mengaku sering terserempet sopir kopaja yang ugal-ugalan itu.

Sementara itu, Deri (35), menilai, selain menyebabkan macet, kopaja yang berhenti sembarangan justru menjatuhkan citra kopaja itu sendiri.

"Sopir kopaja itu selalu merasa benar. Mereka mengetem di persimpangan jalan sampai macet, dibilang pengguna jalan lain tidak sabaran. Giliran mereka yang terjebak macet, mobil atau motor lain yamg disalahkan," ujarnya.

Namun, masih ada pelanggan setia yang menolak jika kopaja dimatikan. Lisa (21), mengatakan kopaja sebaiknya tetap dilestarikan. Dia mengaku masih butuh jasa layanan bus kopaja.

Sebelumnya, Ahok telah menginstruksikan Pemprov DKI Jakarta agar menyingkirkan secara bertahap bus-bus kopaja maupun metromini. Khususnya, kopaja yang suka ugal-ugalan karena mengejar setoran.

Ahok berencana untuk mangganti manajemen dari pengelola kopaja ke manajemen Transjakarta. "Ya bertahap, kami akan singkirkan mereka (kopaja) nanti, tidak akan ada lagi bus kota yang ugal-ugalan jika tergabung di dalam manajemen PT Transjakarta," kata Ahok, Kamis (7/5/2015) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com