Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pelaksanaan program yang dibiayai Rekso Group (Sosro) ini menemui banyak kendala.
"Mereka (Rekso Group) dengan baik melatih PKL nya untuk hidup bersih. Tapi ada masalah di listrik, gardu listrik enggak ada, disuruh pindahin gardu listrik, bongkar pos parkir punya UPT Perparkiran, aduh terlalu banyak (masalah) yang bikin sakit kepala lah," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (11/5/2015).
Selain itu, penataan PKL Monas itu juga harus membuat Pemprov DKI bekerja lebih keras mengecek barang mana saja yang merupakan aset DKI. Ia berharap, peresmian "Lenggang Jakarta" dapat terlaksana awal Juni mendatang.
"Pelatihnya baik-baik, cuma listriknya saja yang kemarin belum ada," kata Basuki.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan (KUMKMP) DKI Joko Kundaryo mengatakan, total pedagang yang berjualan di "Lenggang Jakarta" sebanyak 329 orang meliputi pedagang kuliner, aksesoris, dan suvenir.
Para pedagang kuliner di food court ini menyajikan 52 menu masakan nusantara seperti bakso, gado-gado, bakso, batagor dan lain sebagainya. Harga makanannya pun bervariasi, mulai dari Rp 15 ribu-40 ribu setiap porsinya. Para pedagang kuliner di "Lenggang Jakarta" ini sebelumnya juga telah mengikuti training atau pelatihan memasak sejak Januari 2015 dari dua koki handal. Tak hanya pelatihan memasak, mereka juga diajarkan cara menyapa tamu, mengatur keuangan, sanitasi, higienis hingga cara berwirausaha.
Ada pun, transaksi pembayaran di kantin "Lenggang Jakarta" ini dilakukan dengan sistem non cash melalui kartu e-money yang dapat dibeli pembeli di lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.