Dengan demikian, saat ini jumlah bajaj oranye hanya tersisa 1.000 unit. Sebab pada Oktober 2014, data Dishubtrans menyebut masih ada 8.000 unit bajaj oranye di Jakarta. "Setiap minggu ada sekitar 20-30 bajaj oranye di-scrapping untuk beralih ke bajaj biru. Sejauh ini, hampir 7.000 unit bajaj oranye yang telah dihancurkan," kata Benjamin, di Balai Kota, Selasa (12/5/2015).
Benjamin menyatakan untuk memperlancar peremajaan bajaj di Jakarta, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada pemilik bajaj oranye agar mau beralih ke bajaj BBG. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengubah regulasi terkait kepemilikan angkutan umum roda tiga tersebut.
"Kalau sebelumnya berdasarkan kuota dan harus melalui koperasi atau PT, sekarang tidak perlu lagi. Jadi pemilik bajaj bisa lebih tertarik untuk melakukan peremajaan," ujar dia.
Selain itu, lanjut Benjamin, Dishubtrans juga telah memberlakukan pembatasan operasional bajaj oranye. Sebab saat ini bajaj oranye hanya bisa beroperasi di zona yang telah ditetapkan. Ia menyatakan tidak akan melakukan perluasan terhadap zona tersebut.
"Saat ini, lima wilayah di Jakarta masing-masing memiliki kawasan (zona) beroperasi bajaj oranye dan tidak akan diperluas," kata Benjamin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.