JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta serius untuk membangun moda transportasi massal berbasis rel atau Light Rail Transit (LRT). Bahkan, DKI berencana membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang khusus menangani pembangunan serta pengelolaan LRT.
Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menjelaskan, Pemprov DKI harus berperan penuh dalam pembangunan LRT. Ia menyadari tidak dapat sepenuhnya meminta swasta membangun kereta layang tersebut.
"Dalam membangun transportasi umum, enggak mungkin swasta menanggung semua, kecuali mereka mau kasih properti ke kami. Kalau enggak, rugi dong kami berikan tanah ke mereka (swasta)," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (12/5/2015).
Adapun biaya yang dibutuhkan untuk membentuk BLUD LRT itu mencapai Rp 1 triliun. Sebagian anggarannya merupakan pengalihan anggaran pembelian Palyja yang batal kepada PT Jakarta Propertindo sebesar Rp 600 miliar dan PT Pembangunan Jaya sebesar Rp 400 miliar.
Lebih lanjut, pihaknya mengaku membutuhkan anggaran yang besar untuk membangun LRT, yaitu mencapai Rp 35 triliun. Nantinya DKI yang akan membangun sebanyak tujuh koridor jalur LRT. Kemudian pihak swasta yang akan menyediakan kereta, signal, serta rolling stock-nya. Basuki mengaku tidak memerlukan bantuan pemerintah pusat dalam membangun serta mengoperasikan LRT.
"Total jalurnya 70 kilometer untuk 7 koridor, ada yang pendek dan panjang, kira-kira butuh Rp 35 triliun. Tapi uang kami cukuplah, buat beli UPS yang fungsinya USB harganya Rp 1,2 triliun saja mampu," kata Basuki.
Pembangunan LRT ini tidak akan menggunakan anggaran jamak (multiyears). Ia mengharapkan pembangunan satu koridor selesai tiap tahunnya. Tahun ini, pihaknya akan melaksanakan lelang desain rancang bangun ke swasta.
"Kami juga minta PT Pembangunan Jaya dan PT Jakarta Propertindo untuk ikut lelang juga. Setelah lelang infrastruktur, kami harus lelang sistem untuk menunjuk siapa yang mengoperasikan LRT," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.