Bila nantinya besaran anggaran Rp 409 miliar memang dianggap laik, proyek yang dilakukan dalam rangka persiapan perhelatan Asian Games 2018 itu akan tetap dilanjutkan.
"Ini kan untuk Asian Games kan ya, standarnya untuk internasional. Jadi besar atau tidaknya ini relatif. Nanti kita tinjau dan kita evaluasi lagi. Kalau dengan anggaran segitu memang laik, ya kenapa tidak? Tetapi, kalau misalnya terlalu besar, ya kita pangkas. Ini kan masih usulan," kata Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Bila nantinya besaran anggaran Rp 409 miliar memang dianggap laik, Djarot menyatakan hasilnya harus sesuai harapan.
Ia mengaku tidak ingin anggaran besar yang habis terpakai hanya menghasilkan bangunan yang tidak laik pakai. [Baca: Ahok: Gila, Rehab GOR Rp 400 Miliar, Masuk Akal Enggak?]
"Pak Gubernur kan sebetulnya arahnya jelas mana yang diacu, apakah velodrom seperti yang ada di Australia, atau di Tiongkok. Lalu disesuaikan dengan anggaran penyempurnaan berapa harganya," ujar Djarot.
Seperti diberitakan, Dinas Olahraga dan Pemuda mengusulkan anggaran senilai Rp 409 miliar untuk perbaikan tempat arena balap sepeda.
Proses renovasinya ditargetkan rampung pada pertengahan 2017, atau sekitar setahun menjelang perhelatan ajang multievent terbesar di Asia tersebut.
Namun, Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menganggap anggaran renovasi proyek tersebut terlalu besar. Terlebih lagi usulan anggaran ini hanya akan dialokasikan untuk proyek renovasi.
Sebab, Basuki menilai pembangunan GOR baru saja tidak mencapai angka fantastis seperti itu. "Apa yang mau direhab? Orang bikin satu resort saja yang begitu mewah cuma Rp 200 juta-Rp 400 miliar. Gila, rehab GOR Rp 400-an miliar, masuk akal enggak? Tetapi, memang gila saja mereka ini," kata dia, Jumat pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.