Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadiv Humas Polri Menangis di Tengah Wawancara tentang Lima Anak Telantar

Kompas.com - 16/05/2015, 17:05 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan menangis selama kurang lebih lima menit ketika diwawancara soal lima anak terlantar, Sabtu (16/5/2015).

Sebelum menangis, Anton ditanya mengenai pendapatnya terhadap kasus tersebut. Pantauan Kompas.com, wajah Anton terlihat memerah pada awalnya. Sesaat, pewarta mengira kalau Anton kepanasan karena kondisi saat diwawancara, matahari masih panas menyengat. Belum lagi pewarta dari berbagai media duduk dan berdiri cukup dekat dengan Anton.

Bersama Anton, turut serta Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda dan Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto.

Anton sebelumnya telah terlihat menahan tangis. Dia awalnya berkeringat, matanya memandang ke arah bawah. Dia tak menatap kamera para pewarta yang mengerubunginya. Suaranya makin pelan ketika menjawab pertanyaan. "Saya, sebenarnya kasihan..." kata Anton singkat.

Setelah itu suaranya tertahan, dan salah satu anggota polisi langsung mengulurkan tisu ke Anton.

"Itu tega dan kejam sekali. Macan saja tak berani memakan anaknya hidup-hidup, kok orang tua ini tega sekali," ujarnya sambil berurai air mata.

"Hal ini yang membuat kita harus membuka mata. Hanya karena narkoba mereka (anak-anak) jadi telantar dan kurang kasih sayang," katanya lagi.

Tidak hanya itu, Anton juga berkomentar terkait ditemukannya sabu di rumah mereka dan hasil tes urine yang menandakan bahwa T (45) dan N (42), kedua orangtua kelima anak, positif menggunakan narkoba.

"Itulah, kalau memakai narkoba, efeknya bukan buruk buat diri sendiri, tapi juga buruk buat anak," tambah Anton.

Setelah selesai menemui pewarta, Anton terlihat masih menemui AD (8), salah satu dari lima anak terlantar itu. Anton pun masih sempat menggendong AD dan membawanya berkeliling di sekitar rumah aman.

Pemandangan tersebut sempat terekam oleh kamera pewarta yang masih ada di sana. Ketika Anton dan rombongan Humas Polri akan beranjak pergi, AD berteriak memanggil Anton dan terlihat seperti ingin ikut pergi. "Ayah, ayah sini ayah," seru AD.

AD pun kemudian diberi pengertian dan dibawa pergi oleh salah satu pembina yang ada di rumah aman ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com