Menurut Retno, surat yang ia bawa dalam kedatangannya ke Balai Kota beberapa waktu lalu bukan surat pengunduran diri, tetapi surat permintaan maaf atas kesalahan yang ia perbuat. Dalam surat tersebut, ia juga menyatakan siap diberi sanksi asal sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Saat itu saya menyampaikan surat permintaan maaf dan klarifikasi kepada gubernur. Saya berniat baik untuk berdamai. Saya mengakui kesalahan saya yang telah meninggalkan jam kerja. Saya juga mengklarifikasi pemberitaan-pemberitaan yang menyatakan saya tidak mengurus anak didik saya, itu sangat tidak benar," kata Retno, di Kantor LBH Jakarta, Minggu (17/5/2015).
Retno mengakui setelah menyampaikan surat tersebut, ia sempat memilih bungkam kepada media. Alasannya, ia ingin menenangkan diri. Ia tidak mau ucapannya malah memperkeruh suasana.
"Saya sebenarnya ingin masalah ini tidak dilanjutkan, dalam artian tidak perlu lagi dibahas di media," ujar dia.
Beberapa waktu lalu, Ahok sempat mengatakan bahwa Retno telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai PNS Pemprov DKI Jakarta. Saat itu, Ahok mengatakan bahwa Retno akan pindah menjadi PNS untuk perguruan tinggi.
"Beliau mau pindah ke universitas. Keluar dari DKI. Pindah jadi PNS di perguruan tinggi," ujar Ahok, di Balai Kota, Selasa (28/4/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.