Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Joko Kundaryo mengatakan, komoditi pertanian yang akan dijual di Lenggang Jakarta adalah hasil pertanian dari daerah seluruh Indonesia.
Pasar itu sendiri, kata dia, diselenggarakan pada akhir pekan karena pada hari tersebut Monas biasanya ramai dikunjungi masyarakat.
"Kita akan kasih space buat gelar pasar segar tiap Sabtu atau Minggu. Dananya dimodali Kementerian Perdagangan. Sekarang kita lagi koordinasi dengan kementerian dan pengelola Monas," kata Joko, di Balai Kota, Senin (18/5/2015).
Menurut Joko, kegiatan penjualan komoditi pertanian di Lenggang Jakarta merupakan bentuk dukungan dari pemerintah pusat untuk ikut membantu mempromosikan Lenggang Jakarta, yang direncanakan akan mulai beroperasi pada awal Juni mendatang.
"Hasil pertanian dari para petani akan di-support Kemendag untuk dijual di pasar segar. Para pedagang Lenggang Jakarta dapat sekaligus mempromosikan dagangannya dari kegiatan Pasar Segar," ujar Joko.
Lenggang Jakarta adalah tempat yang disediakan untuk menampung para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Monas. Ada sekitar 329 orang rencananya akan menempati tempat tersebut.
Transaksi pembayaran di Lenggang Jakarta akan sepenuhnya menggunakan sistem non cash melalui kartu e-money. Nantinya di semua kios pedagang di Lenggang Jakarta akan dilengkapi mesin electronic data capture (EDC).
Untuk jam operasional, Lenggang Jakarta nantinya akan beroperasi dari pukul 06.00-23.00 pada hari biasa, dan 24 jam saat akhir pekan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.