Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Pabrik DVD Bajakan Sebut Jokowi yang Perintahkan Polisi Lakukan Penggerebekan

Kompas.com - 18/05/2015, 19:32 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang pegawai pabrik DVD bajakan di Jalan Pinangsia Raya, Glodok, Jakarta Barat, menyebut bahwa penggerebekan yang terjadi pada sore ini dilakukan atas perintah Presiden RI Joko Widodo. Pegawai yang tidak mau menyebutkan namanya itu menduga, setelah Jokowi menantang polisi menangkap mafia DVD bajakan, polisi tiba-tiba turun menggerebek tempat mereka.

"Kayaknya ini habis Jokowi ngomong, polisi langsung turun," tutur pegawai tersebut kepada Kompas.com, Senin (18/5/2015) malam.

Pegawai itu menyesalkan apa yang telah dilakukan oleh polisi secara mendadak. Menurut dia, polisi seharusnya memberi tahu sebelumnya jika ingin menggerebek atau menggeledah tempat mereka.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa pemerintah akan mulai menindak tegas praktik pembajakan yang sudah merajalela di negeri ini. [Baca: Jokowi Tantang Polisi Tangkap Mafia DVD Bajakan, Bukan Cuma Pedagang Kecil]

Jokowi memerintahkan agar aparat penegak hukum tidak hanya mengejar pedagang kecil di jalanan, tetapi juga menghukum mafia besar yang mengeruk keuntungan dari bisnis itu.

"Jangan yang dikejar-kejar itu pedagang di jalanan, yang kecil-kecil, pemain besarnya saja kelihatan, kok. Siapa? Kelihatan. Saya tanya saja, pasti tahu itu. Gebuk saja yang gede langsung!" ujar Jokowi di hadapan para seniman yang tergabung dalam Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri) dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia, Senin ini.

Pertemuan antara Jokowi dan kelompok seniman tersebut turut dihadiri Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, masih banyak warga dan pegawai yang berkerumun di lokasi penggerebekan. Tempat yang berupa gudang besar itu diisi oleh sejumlah kios kecil dengan papan nama yang berbeda-beda.

Plastik dan kertas sampul kaset bajakan pun bertebaran di lantai gudang. Sejumlah pegawai terlihat mencari-cari dan membawa keluar barang-barang yang masih ada di dalam.

Di luar gudang, para pegawai terlihat menjaga dus-dus dan barang lain yang mereka angkut dari dalam. Hampir semua pegawai tersebut tidak ingin menjawab saat ditanya. [Baca: Pabrik DVD Bajakan di Glodok Digerebek Polisi]

"Sudah, sudah, jangan kau tanya-tanya. Bentar lagi kami mau mati ini. Mau makan apa kami," ujar seorang pria yang merupakan pegawai di tempat tersebut.

Pihak kepolisian yang berada di lokasi pun tidak ada yang bersedia memberikan keterangan. Mereka menyebutkan bahwa pewarta bisa menanyakan langsung kepada pihak Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com