Pantauan Kompas.com, keempat penyidik didampingi dua guru dari SMKN 21 Jakarta Pusat sebagai saksi. Penyidik kemudian membuat berita acara penyitaan.
Di sela-sela pembuatan berita acara, penyidik menanyakan soal waktu kedatangan UPS. Menurut Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SMKN 21 Jakarta Pusat, Trini Widyastuti, pihaknya sempat menolak ketika UPS itu diantar ke sekolah.
"Saya pertana kali datang enggak mau terima, soalnya enggak jelas juga," kata Trini.
Kendati demikian, saat ada penyitaan ini, pihak sekolah menyerahkan seluruhnya ke pihak kepolisian. Trini berharap kasusnya cepat selesai. UPS yang disita dari SMKN 21 Jakarta Pusat bermerk Kehua.
Selain itu pihak pemenang tender senilai Rp 5 miliar itu dari yang mengadakan PT Putro Tonggi Mandiri. "Sudah kita periksa direkturnya. Dia dikasih fee," kata Usman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.