Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan, apabila terjadi kemacetan parah akibat demo, maka polisi juga akan melakukan rekayasa arus lalu lintas.
Namun sejauh ini, sifatnya masih situasional.
"Kami akan lakukan buka tutup arus (kendaraan) termasuk rekayasa lalu lintas," kata Unggung di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/4/2015).
Ia mengimbau kepada pengguna jalan untuk menghindari titik-titik unjuk rasa. Adapun titik-titik itu antara lain Bundaran Hotel Indonesia, depan Istana Negara, dan depan Gedung DPR/MPR.
Saat dilakukan buka tutup jalan, maka arus kendaraan yang akan melintasi titik-titik tadi akan dialihkan. Misalnya arus kendaraan menuju Bundaran HI dari Jalan Sudirman akan dialihkan ke Dukuh Atas belok kiri masuk Menteng.
Kendaraan dari arah Blok M dibelokkan ke kiri arah Pakubuwono dan Jalan Pintu 1 Senayan. Sedangkan untuk kendaraan yang menuju depan Gedung DPR/MPR dari arah Mapolda Metro Jaya akan diarahkan lurus.
Kepolisian akan mengusahakan kendaraan bisa keluar masuk tol seperti biasa untuk pintu tol Pulau Dua. Sementara arus kendaraan di depan Istana Negara dari belakang Veteran arah ke kiri masuk ke depan Kemendagri. [Baca: Hari Kebangkitan Nasional, Ribuan Orang Akan Berdemo Besok]
Arah Hayam Wuruk dibelokkan ke Jalan Juanda. "Semuanya (rekayasa lalu lintas bersifat) situasional, tergantung dibutuhkan atau tidak," kata Unggung.
Untuk pengamanan, kepolisian telah menyiapman 7.610 personel. Pasukan terdiri atas Satgasda Polda Metro Jaya 3.250 personel, Satgares 2.200 personel, Kodam Jaya 300 personel, Pemda DKI Jakarta 230 personel, Mabes Polri 1.500 personel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.