"Saya katakan kan kalau kita lihat para pendiri negara ini dinyanyikan "Padamu Negeri" lebih dalam lagi, kan ada lirik, 'Bagimu negeri jiwa raga kami'. Nyanyi sih pinter, tapi sebenarnya kita saja belum berikan jiwa raga kok. Disuruh enggak korupsi saja susah banget, disuruh kerja benar saja susah," kata Basuki seusai memimpin upacara Harkitnas di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Menurut dia, saat ini warga Indonesia, terutama Jakarta, tidak memerlukan jiwa raga pejabat negara. Yang dibutuhkan adalah pelayanan terbaik dari para pejabat itu.
Warga, lanjut dia, hanya memerlukan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dengan optimal, kerja baik dinas kebersihan untuk terus membersihkan sampah, serta jaminan pendidikan dan kesehatan gratis. Selain itu, Harkitnas juga sebagai momentum peringatan Indonesia yang menjunjung tinggi semangat kebersamaan dalam Bhinneka Tunggal Ika.
"Satu nusa satu bangsa satu bahasa adalah mutlak, kalau enggak kayak gitu, bisa pecah. Gimana mau maju kalau kita semua berantem, sudah digaji gede juga kerja masih enggak benar," kata Basuki.
Upacara Harkitnas di Monas itu juga dihadiri Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, Ketua Tim Penggerak PKK Veronica Tan, istri Wagub Happy Farida, Sekda DKI Saefullah, para asisten Sekda, serta pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.