Dari operasi pasar tersebut, Pemkot mengambil sampel beras yang diduga terbuat dari plastik tersebut untuk diselidiki.
Warga diminta waspada dan mengenali beras plastik. Beras sintetis terbuat dari campuran plastik, kentang, ubi jalar, dan getah sintetis beracun. Jika dibuat bubur, air tidak akan menyatu dengan beras. Jika dibuat nasi, beras semakin mengeras dan juga kering.
Beras sintetis dikenali dari aromanya yang hambar dan tidak ada aroma beras. Butiran beras sintetis cerah, halus, dan tidak bergurat seperti beras asli.
Jika mengonsumsi beras sintetis, seseorang akan mengalami gejala mual, muntah, kembung, diare, dan pusing. Untuk jangka panjang, mengonsumsi beras sintetis bisa merusak sistem pencernaan dan mengakibatkan kanker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.