Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Staf Penjualan Toko Brata Chem

Kompas.com - 20/05/2015, 22:43 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah mengantongi identitas salah satu staf penjualan toko importir dan supplier bahan baku kimia Brata Chem di Jl. Boulevard Raya Blok TB 2 No. 5, Kelapa Gading, Rabu (20/5/2015). Karyawan tersebut disinyalir mengenal dekat tersangka JS, yang kerap membeli bahan baku praktik kecantikan di toko tersebut.

"Berdasarkan keterangan dari karyawan toko, ada satu karyawan yang kerap melayani JS saat membeli produk di toko tersebut. Namun, saat ini, karyawan tersebut sudah tidak bekerja lagi di sini (Toko Brata Chem). Tapi kita sudah mengantongi identitas dan melacak keberadaannya," ungkap Kanit Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Riki Yariandi, Rabu.

Sementara itu, beberapa karyawan toko membenarkan bahwa sosok staf penjualan yang dimaksud memang sudah tidak lagi bekerja di sana. Sebelum pamit berhenti kerja, dia beralasan bahwa dirinya mengidap suatu penyakit.

"Kalau tidak salah alasannya berhenti karena sakit. Tapi tidak tahu juga sakit apa. Sudah sekitar tiga minggu lalu berhentinya. Dia sudah bekerja selama lima tahun di sini," ujar Paksi Reksmudi, salah satu pegawai toko di bagian teknikal advisor.

Sedangkan pegawai lainnya, Ayu, mengaku tidak mengenal dekat sosok staf tersebut. Sehingga, saat melayani JS yang hendak membeli bahan kimia, dirinya hanya melanjutkan transaksi yang sudah pernah terjadi sebelumnya.

"Jadi, saya tidak terlalu mempertanyakan identitas dan latar belakang dokter JS. Karena sebelumnya sudah pernah dan sering beli produk kita. Tapi saya sendiri baru sekali berinteraksi langsung dengannya (JS)," ungkap Ayu.

Sebelumnya, anggota opsnal Sat Reskrimsus Polres Jaksel, menyita dua liter cairan kimia jenis Tween 80 (bahan pelarut) hasil penggeledahan di toko Brata Chem, Rabu (20/5/2015). Barang bukti tersebut akan digunakan untuk menyelidiki bahan baku yang kerap digunakan tersangka JS, selaku dokter kecantikan gadungan.

JS sendiri, dibekuk polisi karena diduga melakukan praktik tak resmi sebagai dokter kecantikan di kawasan mal Plaza Semanggi pada Senin (18/5/2015). Selain tidak memiliki izin praktek, tersangka juga menyalahgunakan profesi dokter dengan bermodalkan ijazah SMA.

Sedangkan, keahlian medis tersebut dipelajari tersangka secara otodidak melalui internet. Bahkan, tersangka juga kerap menjalankan prakteknya di pinggir jalan hingga toilet mal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com