Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minggu, Area Konstruksi MRT di Bundaran HI Bergeser Lagi

Kompas.com - 22/05/2015, 18:49 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Area konstruksi proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) koridor Sudirman-Thamrin di Bundaran Hotel Indonesia akan bergeser pada Minggu (24/5/2015). Pekerjaan pada sisi barat (dekat Kedutaan Besar Jepang) telah selesai dan area akan dikembalikan ke tengah.

"Tahapan selanjutnya, area kerja di sisi barat akan kembali ke median Jalan MH Thamrin untuk melanjutkan pekerjaan road decking dan pekerjaan struktur utama Stasiun Bundaran HI," ujar Dirut PT MRT Dono Boestami dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Road decking dibuat agar pembangunan stasiun bawah tanah MRT tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas. Dalam siaran pers, perpindahan area kerja ini akan dilakukan pada Minggu (24/5/2015) dan akan terus bertahan hingga Oktober 2016.

Selain itu, seluruh tahapan pekerjaan pengecoran atas stasiun bawah tanah di titik konstruksi Senayan juga telah selesai. Pekerjaan pun akan berlanjut pada titik Setiabudi.

Pekerjaan pengecoran terhadap stasiun bawah tanah tersebut akan dilakukan dalam dua hingga empat tahap.

Tahapan tersebut akan berlangsung sejak 24 Mei hingga 12 Juni 2015. "Dampak dari pekerjaan pengecoran ini adalah akan dialihkannya lajur bus transjakarta koridor 1 arah Blok M dengan menggunakan lajur regular (lajur cepat) pada malam hari," ujar Dono.

Dono mengatakan, pengalihan lajur tersebut diperlukan karena saat proses pengecoran stasiun bawah tanah nanti akan datang truk pengangkut beton ke area konstruksi.

Truk-truk tersebut tidak bisa terhambat kedatangannya selama proses pengecoran berlangsung.

"PT MRT Jakarta memohon maaf kepada pengguna jalan atas ketidaknyamanan selama pekerjaan pengecoran atap stasiun bawah tanah ini berlangsung," ujar Dono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com