Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Asisten Wawai Bride Merasa "Ditumbalkan" Bosnya

Kompas.com - 24/05/2015, 09:42 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Euis Purnama Sari (34) dan Sofia (45) mengaku kewalahan menanggapi komplain dari para kliennya terkait kasus dugaan penipuan wedding organizer (WO) Wawai Bride (WB), beberapa hari terakhir. Sejak bosnya, Ali Mahmudin (45) dan Bulan Sri Wulan Sibarani (43), kabur ke luar kota, keduanya menjadi ujung tombak dan berhadapan langsung dengan puluhan klien yang meminta pertanggungjawaban.

"Saya bingung dan panik juga. Habis, saya juga tidak tahu harus bagaimana lagi? Saya dan Sofia juga jadi korban, kok. Kami belum digaji dua bulan karena alasan orderan sepi. Padahal, banyak yang datang untuk registrasi," kata Euis kepada Kompas.com, Sabtu (23/5/2015) malam.

Selama ini, lanjut Euis, dirinyalah yang kerap berhadapan langsung dengan klien, mulai dari negosisasi harga hingga pelaksanaan acara. Asisten marketing itu mengaku shock begitu mengetahui bosnya sudah pergi ke luar kota tanpa tahu kapan akan kembali.

"Saya langsung lemas pas tahu bos sudah pergi. Apalagi waktu dikasih tahu pemegang kunci (penjaga rumah), kunci sudah dititipkan dan tidak tahu kapan (bos) balik ke Jakarta. Biasanya tidak pernah seperti itu. Mana waktu itu ada klien yang harus di-handle...," kata asisten yang mengabdi selama tiga tahun tersebut.

Hal senada juga diungkapkan Sofia. Asisten bagian gaun itu ikut kewalahan meladeni pertanyaan para klien. Dia juga membantu Euis untuk menenangkan para klien yang terus berdatangan ke ruko yang menjadi kantor marketing, di Jalan Mutiara, Taman Palem Blok E1, Nomor 9, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Soalnya ini menyangkut kepentingan banyak orang. Mulai dari kedua mempelai, keluarga dari kedua mempelai, hingga tamu undangan. Kami hanya bisa memberikan keterangan sesuai fakta yang ada. Kami juga bagian dari korban," ujar Sofia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com