Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buya Hamka Diabadikan sebagai Nama Jalan Layang Casablanca

Kompas.com - 25/05/2015, 03:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan penghargaan terhadap Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang biasa disebut Prof Dr Hamka atau Buya Hamka. DKI akan menamakan Jalan Layang Casablanca, Jakarta Selatan, yang diabadikan dengan nama Jalan Prof Dr Hamka.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan. Bahkan nantinya, di smart city, DKI akan memberikan informasi mengenai sejarah nama jalan maupun patung yang ada di Jakarta.

"Orang kasih (nama pahlawan -red) itu dalam rangka penghargaan. Menghargai supaya generasi berikut itu kenal orang ini siapa. Sekarang kita mulai bikin nih, patung ini sejarahnya apa. Di Smart City mulai dikeluarin nih jadi orang bisa tahu ini patung siapa dan sejarahnya apa," kata pria yang akrab disapa Ahok itu, dalam acara "Ketuk Pintu Layani dengan Hati" di rusunawa Pinus Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (24/5/2015).

Ahok melanjutkan, Patung Sudirman sendiri, pernah diprotes keberadaannya karena tidak ada yang tahu sejarahnya. "Patung Sudirman pernah diprotes loh, kenapa patung jenderal begitu hebat, ditaruh di jalan kayak polisi (sambil hormat -red)," kata dia.

Sementara itu, Wagub Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa pemberian nama jalan tersebut bukan hanya sekadar administrasi maupun penempelan saja. Namun, agar nantinya, nama yang diberikan tersebut, bisa menjadi teladan.

Penamaan Jalan Prof. Hamka di ruas JLNT Casablanca, sesuai SK Gubernur pada Oktober 2014. Penamaan itu pun sudah melewati kajian Badan Pertimbangan Pemberian Nama Jalan, Taman, dan Bangunan DKI.

"Kalau masalah peresmiannya bukan wewenang saya. SK-nya juga sudah ada sejak zaman Pak Jokowi memimpin sebagai Gubernur," kata Yusmada Faizal, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, ketika dihubungi Warta Kota, Minggu (24/5/2015).

Menurut Yusmada, siapapun bisa mengajukan penamaan dengan nama-nama pahlawan. "Siapapun bisa mengajukan penamaan jalan, sebagai bentuk penghargaan kepada pahlawan. Baik nama jalan maupun gedung," kata dia.

Seperti diketahui, Buya Hamka memiliki nama lengkap Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah. Pemilik nama pena Hamka ini, lahir di Nagari Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari 1908. Ulama besar ini meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahunm

Buya Hamka juga merupakan seorang sastrawan. Ia melewatkan waktunya sebagai wartawan, penulis, dan pengajar.

Karyanya yan terkenal adalah "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" dan "Di Bawah Lindungan Kabah". (Mohamad Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com