Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelaannya Dianggap Hakim Mengada-ada, Christopher Terkulai

Kompas.com - 25/05/2015, 14:08 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak eksepsi Christopher Daniel Syarief atas kasus kecelakaan yang mengakibatkan empat orang tewas. Mobil Mitsubishi Outlander yang dikendarai Christopher menabrak motor dan mobil pada Januari 2015 lalu.

Hakim Made Sutisna yang memimpin persidangan tersebut menilai pembelaan yang diajukan Christopher mengada-ada.

"Eksepsi tidak diuraikan secara jelas, menurut majelis, hal itu telah menyangkut pokok perkara dan untuk mengetahui harus melalui pemeriksaan pokok perkara, keberatan tidak berdasar hukum," kata Made di dalam persidangan yang berlangsung pada Senin (25/5/2015) siang, di ruang sidang II Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Penolakan eksepsi yang tertuang dalam putusan sela majelis hakim siang itu membuat Christopher terkulai lesu, tatapan matanya pun kosong. Dengan adanya putusan itu, persidangan akan berlanjut hingga babak akhir.

Christopher yang saat ini berstatus tahanan kota telah menjaga jarak dengan keramaian sejak tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin pagi.

Bahkan, Christopher sengaja membisu saat wartawan menanyakan sejumlah pertanyaan kepadanya. Pada dua persidangan sebelumnya, gelagat dingin juga selalu dimunculkan Christopher.

Pemuda 22 tahun itu selalu menghindari wartawan saat berada di pengadilan. Bahkan, persidangannya nyaris tertutup dan berlangsung singkat.

Kasus kecelakaan yang menempatkan Christopher sebagai terdakwa digelar pertama kali pada Selasa (28/4/2015) lalu.

Jaksa penuntut umum (JPU) mendakwa Christopher dengan Pasal 310 dan 311 UU Lalu lintas dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Sementara itu, dari keterangan hakim Made, sidang lanjutan kasus ini akan digelar kembali pada Kamis (28/5/2015) mendatang dengan agenda pemeriksaan keterangan sejumlah saksi dari pihak JPU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com