Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Ahok soal Penyerbuan Warga ke Rumahnya

Kompas.com - 27/05/2015, 08:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa tak khawatir dengan peristiwa pengepungan rumahnya di Kompleks Pantai Mutiara oleh warga Pinangsia, Jakarta Utara, Selasa (26/5/2015) malam. Menurut dia, warga Pinangsia yang menolak permukiman liar mereka digusur telah beberapa kali meminta kelonggaran kepada Pemprov DKI.

"Saya pikir biasa ya orang kayak gitu, mau bilang gimana lagi. Kan mereka waktu itu sudah datang ke sini, mereka minta (penggusuran rumah) setelah pelaksanaan ujian nasional, dan mereka janji pindah. Sekarang kalau kami tunggu-tunggu lagi, mereka pasti beralasan minta tunggu Lebaran," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (27/5/2015).

Basuki mengatakan, kawasan Pinangsia yang akan digusur itu merupakan permukiman liar yang hanya memiliki jarak 1-2 meter dari bibir Kali Ciliwung. Permukiman liar yang akan digusur panjangnya 2,8 kilometer. Permukiman liar itu kerap membuat banjir serta macet di kawasan Gunung Sahari-Ancol.

"Di Jembatan Merah itu seharusnya ada jalan inspeksi 2,8 kilometer sampai masuk ke Pasar Ikan. Nah, jarak 2,8 km ini yang diduduki warga sampai tinggal 1-2 meter lebarnya, sekarang sudah dangkal kalinya. Sekarang kamu mau 10 juta orang ngalamin susah atau pindahkan mereka yang tinggal di sana," kata Basuki.

Basuki menegaskan akan tetap membongkar permukiman liar itu agar kawasan tersebut tidak terendam banjir kembali. Bahkan, lanjut Basuki, orang-orang yang menggedor pagar Kompleks Pantai Mutiara semalam adalah oknum-oknum penyewa lahan di sana. Basuki menyebut mereka tidak terima ladang penghasilannya diusik oleh Pemprov DKI. (Baca: Protes Penggusuran, Massa Berusaha Jebol Pagar Rumah Ahok)

"Terus sekarang mereka ngotot maunya kami bikin rusun di Tongkol dekat kawasan itu. Mana ada sih kayak gitu. Ini kan untuk kepentingan bersama kalau dibongkar, lagian mau dipindah ke rusun mana juga masih di Jakarta," kata Basuki. 

Warga yang menggedor pintu kompleks perumahan Basuki ini merupakan warga yang pernah melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota dan membawa anak-anak berseragam SD pada Jumat (22/5/2015). Setelah itu, mereka juga berulang kali menyambangi Balai Kota untuk meminta solusi pada Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat. (Baca: Belasan Anak Berseragam SD Demo Ahok, Goyang-goyang Pagar Balai Kota)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com