Kepala Bidang Angkutan Darat Dishubtrans Emanuel Kristianto mengatakan bahwa pada dasarnya Dishubtrans tidak memiliki kewenangan untuk menentukan dan ikut campur dalam menentukan harga bajaj BBG yang ada di pasaran. Namun, Emanuel berjanji akan membantu pemilik bajaj dalam pengajuan kredit.
"Masalah dia beli dengan cara apa, itu kita serahkan pada mekanisme pasar. Jadi kita tidak ikut-ikutan nentuin harga dan mereka harus ngambil ke siapa. Tapi kalau mereka ada kesulitan, minta bantuan pasti kita fasilitasi. Misal butuh bantuan kredit ke Bank DKI pasti kita bantu," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Menurut Emanuel, saat ini di seluruh Jakarta terdapat sekitar 14.000 bajaj. Jumlah tersebut terdiri atas sekitar 7.000 bajaj BBG dan sekitar 7.000 bajaj 2-tak. Ia menyebut jumlah bajaj BBG yang ada saat ini telah mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.
"Bajaj BBG sekarang sudah tujuh ribuan. Sekarang jumlahnya udah fifty-fifty (dengan bajaj 2-tak). Kalau tahun kemarin masih 6 ribu BBG, 8.000 2-tak," kata Emanuel.
Emanuel mengatakan selain akan membantu pemilik bajaj dalam pengajuan kredit di Bank DKI, pihaknya juga akan berusaha menumbuhkan minat pihak swasta agar mau berkecimpung dalam bisnis impor bajaj.
Hal itu bertujuan untuk menambah jumlah pasokan bajaj di pasaran. Ia menilai jumlah bajaj BBG yang saat ini ada di pasaran belum cukup untuk memenuhi jumlah permintaan.
"Pengusaha sebenarnya pengen, karena secara ekonomis bajaj BBG lebih hemat. Cuma kendalanya pasokan bajaj. Karena cuma ada 2-3 importir. Sedangkan kebutuhannya besar," ujar Emanuel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.