"Ada orang yang mengurus demo ini naik Fortuner lho, kami intip kok, tahu datanya dia siapa, aktivis mana, lulusan mana. Ini kan kayak mau main politik supaya kami takut," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (28/5/2015).
Menurut Basuki, pergerakan warga korban penggusuran ini sebagai upaya politisasi untuk menjegalnya terpilih kembali sebagai Gubernur DKI pada Pilkada 2017. Ia menegaskan tidak takut menghadapi hal itu.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menganggap banyak oknum yang sengaja mencari untung di dalam peristiwa ini. Banyak oknum yang sengaja memprovokasi warga untuk melawan Pemprov DKI dan menolak direlokasi.
"Saya tidak peduli, semakin Anda main politik, semakin saya gusur. Jadi pola ini kami sudah hafal, pola permainan orang yang dudukin lahan negara ini terutama orang yang sewa lahan," kata Basuki.
Dengan demikian, ia mengaku tak mengkhawatirkan warga Pinangsia yang memilih bertahan di lokasi gusuran dengan membangun tenda sementara. Basuki menegaskan, pihaknya telah menyediakan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi warga korban gusuran.
Apabila mereka tidak mendaftar untuk mendapat rusun kepada lurah dan camat, maka mereka tidak akan mendapat unit rusun. "Ya, kalian mau buat tenda ya silakan saja, saya mau tahu dia tahan berapa lama buat tenda. Kita lihat saja berapa lama dia tahan (hidup di tenda)," kata Basuki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.