Dalam dialognya, Syarif selalu menanyakan kepada PKL Monas mengenai kartu tanda penduduk yang mereka miliki.
"Ibu ada KTP DKI enggak?" tanya Syarif kepada salah seorang PKL, Kamis (28/5/2015).
"Ada, Pak. Ini KTP saya," ujar PKL tersebut.
Syarif pun melihat KTP yang diberi ibu itu. Dia melihat bahwa KTP milik PKL di Monas berdomisili Jakarta. Setelah itu, dia juga meminta untuk melihat semua KTP yang dimiliki PKL. Hasilnya, semua PKL yang dia mintai mampu menunjukkan KTP domisili Jakarta.
Syarif pun heran bahwa PKL yang berada di Monas tidak seperti yang disebut Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, yaitu tidak memiliki KTP DKI. Syarif mengatakan, hal itu berarti PKL Monas merupakan warga Jakarta yang harus juga diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi DKI.
Kepada Syarif, para PKL mengeluhkan karena mereka tidak bisa berjualan di Lenggang Jakarta meski sudah memiliki KTP DKI. "Sudah pernah ajuin, Pak, tetapi ditolak. Alasannya karena penuh," ujar pedagang.
Pada dialog tersebut, Syarif juga didampingi oleh Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI). Syarif diajak untuk berdialog langsung dengan PKL untuk mengetahui keluh kesah mereka.
Pantauan Kompas.com, begitu para PKL tahu bahwa mereka didatangi anggota Dewan, mereka langsung mengelilingi Syarif. Satu per satu mereka curhat mengenai keluh kesah mereka berjualan di kawasan Monas selama ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.