Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Monas Mengeluh Sulitnya Ambil Dagangan yang Telah Dirazia Satpol PP

Kompas.com - 28/05/2015, 19:05 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monumen Nasional mengeluh kepada anggota DPRD DKI, Syarif, yang sedang mengunjungi mereka. Mereka mengeluh soal kerugian yang mereka alami apabila Satpol PP merazia barang dagangan mereka.

"Kalau dirazia, dagangan kami dirampas, enggak bisa diambil lagi. Kalau mau diambil, ya ditebus," ujar salah satu pedagang, Maryamah, Kamis (28/5/2015).

Maryamah dan pedagang lainnya mengaku, kebanyakan pedagang tidak mengambil barang dagangan mereka yang ditampung oleh Satpol PP di Cakung sebab mereka sering dipersulit dalam mengambil barang mereka.

Sekalipun mereka berhasil mendapatkan kembali, barang dagangan mereka tidak lagi lengkap. "Kakak saya baru beli sepatu buat dagang totalnya Rp 5 juta, Pak. Kita mau tebus sudah enggak ada. Hilang semua, Pak. Sama Satpol kita malah dimain-mainin. Saya kesal saya bilang saja, 'Ambil sepatunya buat lu, gue ikhlas'," ujar seorang pedagang kepada Syarif.

Syarif pun sempat menanyakan kebingungannya kepada pedagang. "Itu kan sepatu, enggak bisa basi. Kalau makanan kaya gini gimana nyimpen-nya di Cakung?" kata Syarif.
"Ya disimpan, Pak. Dimakan semua paling pas di jalan," ujar para pedagang.

Maryamah merupakan pedagang yang menjual kopi-kopi dan juga berbagai macam minuman. Untuk modal keranjang dan minuman yang dijual, dia membutuhkan uang sekitar Rp 200.000.

Jika dagangannya dirazia, dia lebih memilih untuk tidak mengambil kembali barangnya. Sebab, harga yang harus dia keluarkan biasanya lebih mahal dari modal awal. "Mendingan saya buat yang baru," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com