Tahir (34), salah satu awak bus AKAP di Terminal Rawamangun mengaku kerepotan akibat tak bisa masuk ke dalam terminal karena jalur masuk yang sempit.
"Jadi repot sekarang mau masuk ke dalam terminal kalau situasinya kayak begini," kata Tahir Kamis (28/5/2015) petang.
Tahir mengaku terpaksa memarkirkan busnya di depan pinggiran jalan terminal. Dia menyadari busnya yang berbadan cukup besar itu menghambat lalu lintas jalan di depan terminal. [Baca: "Ahok Ngaco, Bus AKAP dan Damri Kan Enggak Ngejar Setoran"]
"Pengguna jalan yang lain memang terganggu. Mau gimana lagi," ujar Tahir.
Terkadang, kata dia, untuk parkir tertib di luar, petugas terminal jarang datang membantu. "Kita mundurin bus sendiri enggak ada petugas yang bantu. Sudah sering kita mengeluh tetapi belum ada perbaikan," ujarnya.
Sementara itu, sopir bus AKAP lainnya, Feryakas (35) mengatakan, kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa bulan belakangan. Ia berharap ada segera perbaikan pintu masuk terminal. [Baca: Ahok Bingung Letak Kesalahan Terminal Rawamangun]
"Sekarang sudah berlangsung sejak 4-5 bulan kemarin. Kita berharap ada perbaikan," ujarnya.
Wakil Kepala Terminal Rawamangun, Gunardi mengatakan, untuk mengatasi kemacetan yang terjadi bila sopir-sopir AKAP itu mengetem di depan terminal, dia menurunkan petugas untuk berjaga.
Selain itu, bus yang terparkir di pinggir jalan adalah solusi sementara hingga terminal bisa digunakan lagi secara normal.
"Hanya sementara saja. Tetapi kami tempatkan tujuh petugas yang setiap harinya berjaga-jaga dan mengatur bus AKAP serta lalu lintas di sekitarnya agar tidak macet," ujar Gunardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.