Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Pak Syarif Anggota Dewan yang Terhormat, Mengerti Perda Enggak?

Kompas.com - 29/05/2015, 09:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa KTP DKI yang dimiliki oleh pedagang kaki lima (PKL) liar di Monas merupakan kartu identitas yang baru didapatkan. Kebanyakan PKL liar yang tidak terdaftar di Lenggang Jakarta itu merupakan penyewa kios di sana. 

"Mereka itu baru tambah (KTP DKI). Ini main politik saja. Kami ada (dafar) nama binaan PKL dan lokbin di sana, banyak yang tidak cocok namanya. Kalau kamu main politik, ya pasti keluarin KTP DKI. Coba kalau dicek, KTP Madura lebih banyak," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (29/5/2015). 

Ia juga mengaku bingung dengan tindakan anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Syarif, yang berdialog dengan PKL Monas, Kamis (28/5/2015) kemarin. Ketika PKL Monas itu menunjukkan KTP DKI, Syarif mempertanyakan keputusan Basuki tidak memasukkan para pedagang itu ke dalam Lenggang Jakarta.

Kebingungan Basuki semakin bertambah ketika Syarif membela PKL Monas. Padahal, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum (Tibum), PKL tidak boleh berdagang di ring 1, termasuk kawasan Monas.

"Anggota DPRD ini kan lucu. Dia yang ketok palu perda mengatakan Monas adalah kawasan ring 1 dan tidak boleh dipergunakan untuk berjualan," kata Basuki. 

Ia menengarai, tindakan Syarif ini hanyalah upaya "cari muka" kepada warga kurang mampu. Upaya ini juga diyakini sebagai penggerakan massa untuk menjegal Basuki pada pilkada mendatang. Ia pun mengimbau Syarif untuk mencabut klausul tersebut di Perda Tibum.

"Cabut dong perdanya yang mengatakan Monas adalah kawasan ring 1 dan enggak untuk boleh berjualan. Jadi, Pak Syarif, anggota Dewan yang terhormat, ngerti perda enggak sih? Ini kan lucu, dia mau sok-sokan dapat nama. Cabut saja perdanya, yang ketok palu perda kan kalian (DPRD), bukan pada zaman saya," kata Basuki. (Baca: Temui PKL Monas, Syarif Heran Mereka Punya KTP DKI)

Sebelumnya, Syarif mendatangi kawasan Monas untuk berdiskusi dengan PKL yang berjualan di luar Lenggang Jakarta. Hal tersebut dia lakukan setelah unjuk rasa yang dilakukan para PKL di depan Gedung DPRD DKI, Selasa (26/5/2015) lalu.

Syarif pun melihat bahwa semua KTP yang dimiliki PKL liar Monas merupakan KTP DKI. Syarif merasa heran bahwa PKL yang berada di Monas tidak seperti yang disebut Basuki, yaitu tidak memiliki KTP DKI. Syarif mengatakan, dengan demikian, PKL Monas merupakan warga Jakarta yang harus juga diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya 'Reschedule' Jadwal Keberangkatan

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya "Reschedule" Jadwal Keberangkatan

Megapolitan
Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com