Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jika Hasil Survei Tak Mendukung, Ngapain Maksa?

Kompas.com - 29/05/2015, 12:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak akan gegabah untuk bergabung dengan partai politik demi dicalonkan kembali sebagai Gubernur DKI pada Pilkada 2017.

Sebelumnya, Partai Nasdem siap menggelar "karpet merah" untuk Basuki bergabung dengan partai tersebut dan bertarung pada Pilkada 2017. Apakah Basuki tergoda dengan pinangan tersebut?

"Saya enggak tahu, lihat situasi saja, lihat rakyat masih mau kami enggak. Kalau hasil survei tidak mendukung, ngapain maksa masuk (partai), capek-capekin saja," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (29/5/2015).

Basuki menjelaskan, hubungannya dengan Partai Nasdem selalu baik sejak dulu, terutama dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. [Baca: Nasdem Siap Usung Ahok Atas Dukungan Surya Paloh]

Bahkan mantan politisi Partai Golkar itu mengaku memiliki kartu keanggotaan Nasional Demokrat karena ikut mendirikan organisasi kemasyarakatan itu pada 2010. Tak hanya itu, Basuki mengaku bahwa ia merupakan salah satu dari 45 deklarator Nasdem.

"Tapi ya kami hitung dulu dong. Kalau ada (calon gubernur) yang lebih baik dari saya, saya enggak mau (mencalonkan diri sebagai gubernur). Saya mau betul-betul kamu (calon gubernur lain) baik membuktikan kalau kamu jujur, enggak nyolong, berani atasi birokrasi. Silakan, saya bisa pensiun muda," kata Basuki.  

Sebelumnya Partai Nasdem membuka diri bagi Basuki bila ingin menggunakan kendaraan partai untuk bertarung dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. [Baca: Nasdem Siap Dukung Ahok Jadi Cagub DKI 2017]

Ketua Fraksi Partai Nasdem Bestari Barus mengatakan, Nasdem akan menyelesaikan penjaringan calon kepala daerah dan penetapan calon gubernur akan dilakukan pada 2016. Ia tidak menampik bila Basuki merupakan seorang tokoh yang layak diperhitungkan sehingga Nasdem membuka diri untuk Basuki.

"Kalau memang dia mampu memperlihatkan progres yang baik dalam menangani permasalahan di Jakarta dan kalau dia masih mau maju, ya sudah, kenapa tidak," kata Bestari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com