Sebelumnya, Partai Nasdem siap menggelar "karpet merah" untuk Basuki bergabung dengan partai tersebut dan bertarung pada Pilkada 2017. Apakah Basuki tergoda dengan pinangan tersebut?
"Saya enggak tahu, lihat situasi saja, lihat rakyat masih mau kami enggak. Kalau hasil survei tidak mendukung, ngapain maksa masuk (partai), capek-capekin saja," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (29/5/2015).
Basuki menjelaskan, hubungannya dengan Partai Nasdem selalu baik sejak dulu, terutama dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. [Baca: Nasdem Siap Usung Ahok Atas Dukungan Surya Paloh]
Bahkan mantan politisi Partai Golkar itu mengaku memiliki kartu keanggotaan Nasional Demokrat karena ikut mendirikan organisasi kemasyarakatan itu pada 2010. Tak hanya itu, Basuki mengaku bahwa ia merupakan salah satu dari 45 deklarator Nasdem.
"Tapi ya kami hitung dulu dong. Kalau ada (calon gubernur) yang lebih baik dari saya, saya enggak mau (mencalonkan diri sebagai gubernur). Saya mau betul-betul kamu (calon gubernur lain) baik membuktikan kalau kamu jujur, enggak nyolong, berani atasi birokrasi. Silakan, saya bisa pensiun muda," kata Basuki.
Sebelumnya Partai Nasdem membuka diri bagi Basuki bila ingin menggunakan kendaraan partai untuk bertarung dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. [Baca: Nasdem Siap Dukung Ahok Jadi Cagub DKI 2017]
Ketua Fraksi Partai Nasdem Bestari Barus mengatakan, Nasdem akan menyelesaikan penjaringan calon kepala daerah dan penetapan calon gubernur akan dilakukan pada 2016. Ia tidak menampik bila Basuki merupakan seorang tokoh yang layak diperhitungkan sehingga Nasdem membuka diri untuk Basuki.
"Kalau memang dia mampu memperlihatkan progres yang baik dalam menangani permasalahan di Jakarta dan kalau dia masih mau maju, ya sudah, kenapa tidak," kata Bestari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.