Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Lawan Arus kalau Naik Motor, Itu Ajaran Sun Go Kong

Kompas.com - 02/06/2015, 12:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau kepada 8.000 umat Buddha yang menghadiri peringatan hari raya Waisak di Wihara Ekayana Arama, Tanjung Duren, Jakarta Barat, untuk melaksanakan lima tertib yang telah dicanangkan oleh Pemprov DKI bersama Polda Metro Jaya. Hal itu terutama untuk tertib membuang sampah pada tempatnya. 

"Kebersihan ini sebagian dari iman, tetapi sebagian besar orang Jakarta ini kurang beriman karena buang sampah selalu sembarangan. Agama mana pun itu mengajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Termasuk buat umat Buddha, kalau Anda semua hidup tidak bersih, membuang sampah sembarangan berarti menyalahi ajaran Buddha Gautama," kata Basuki saat memberikan sambutan dalam peringatan Waisak di Wihara Ekayana, Selasa (2/6/2015). 

Untuk tertib berlalu lintas, Basuki meminta umat Buddha untuk tidak melawan arus lalu lintas ketika berkendara. Sang Buddha Gautama, kata Basuki, selalu membudayakan hidup tertib.

Tertib yang kedua berlaku bagi pedagang kaki lima (PKL). Basuki menjelaskan, semua warga memiliki hak untuk berusaha, tetapi tetap dalam aturan Pemprov DKI dengan tidak berjualan menutup jalan dan di atas trotoar. Selain itu, semua warga yang memiliki usaha diharapkan untuk menjaga kebersihan di tempat usahanya.

Yang ketiga adalah tertib hunian. Basuki menjelaskan, tahun ini pihaknya sedang membeli banyak lahan untuk membangun rumah susun sederhana sewa. Pemerintah pusat juga telah memberi hibah tanah seluas 11,5 hektar kepada Pemprov DKI. Lahan itu akan dipergunakan untuk pembangunan wisma atlet serta rusun bagi warga kelas menengah.

"Kami perkirakan wisma itu bisa menampung 14.400 atlet Asian Games, setelah itu dipergunakan untuk rusun bagi keluarga muda, dan keluarga bisa mengumpulkan duit untuk membeli rumah," kata Basuki.

Yang terakhir adalah tertib berdemo. Di hadapan ribuan umat Buddha, Basuki menegaskan bahwa Pemprov DKI akan menggugat siapa pun yang melakukan aksi unjuk rasa hingga merusak fasilitas publik, seperti memecahkan pot bunga.

"Sang Buddha Gautama kan juga mengajarkan kedisiplinan. Jadi, Bapak-Ibu jangan lagi lawan arus kalau lagi naik mobil, naik motor, itu mah bukan ajaran Buddha. Itu ajaran Sun Go Kong yang agak bandel," kata Basuki yang diiringi gelak tawa jemaah. 

Dalam peringatan Waisak di Wihara Ekayana, Basuki turut didampingi Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Rudi Heriyanto Adi Nugroho, Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com