Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedok LT Selama Jadi Kurir Sabu, Jual Teko dan Biskuit

Kompas.com - 04/06/2015, 01:36 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Agar tidak terlihat mencolok dalam mengedarkan narkoba jenis sabu, LT (43) berpura-pura menjadi distributor teko listrik impor dari Tiongkok di rumah kosnya, Jalan Haji Agus Salim 3 Nomor 15 C Radio Dalam, Jakarta Selatan (Jaksel). Bahkan, LT juga bisa beralih profesi menjadi penjual biskuit begitu ada pemesanan sabu.

"Jadi, begitu ada yang pesan (sabu), pelaku bongkar dulu tekonya untuk ambil sabu. Setelah itu dipindahkan ke kaleng biskuit dan dibawa pakai tas," kata Kapolres Jakbar, Komisaris Besar Ruddy Hariyanto Adi Nugroho, Rabu (3/6/2015).

Kepada petugas, LT mengaku jika sabu seberat 28 kg itu terpisah menjadi 280 plastik yang disimpan dalam teko dan terbungkus kemasan kardus. Dalam teko aluminium tersebut, sabu dibungkus plastik bening dengan berat masing-masing 100 gram. 

"Sekilas tekonya terlihat kosong. Tapi kalau dibuka bagian bawahnya pakai obeng, ada paket sabu seberat 100 gram dibungkus plastik bening," ungkap Kapolres.

Teko dalam kemasan kardus itu, diletakkan di lantai salah satu sudut kamar kosnya. Namun, rata-rata, teko sudah dibongkar dan hanya menyisakan beberapa kemasan saja yang belum dipindahkan sabunya.

"Kebanyakan teko sudah dibongkar, sabunya disimpan di lemari. Hanya sepuluh teko saja yang belum dibongkar," lanjut Ruddy.

Saat dijebak petugas kepolisian, seperti biasa, tersangka kembali mengemas sabu ukuran 100 gram tersebut ke dalam kaleng biskuit dan dimasukkan ke dalam tas. Setelah sepakat terkait waktu dan lokasi untuk transaksi, pelaku pun membawa sabu yang telah disepakati. 

Namun, saat ditangkap petugas, tersangka sempat mengelak jika dirinya hanya menjual biskuit. Namun, dia tidak dapat mengelak saat petugas menggeledah kaleng biskuit yang dibawanya. 

"Tapi setelah anggota membuka isi kaleng, ternyata isinya narkoba jenis sabu seberat 5 kg. Kemudian dilakukan pengembangan di rumah kos pelaku, dan kembali diamankan beberapa barang bukti yang disimpan dalam lemari pakaian," ujar Kapolres.

Kepada petugas, tersangka mengaku baru satu bulan menjadi kurir sabu. Barang haram tersebut didapatnya dari seorang warga negara asing asal Nigeria berinisial VT. 

Sebelumnya, polisi membekuk lima tersangka yang positif menggunakan sabu di parkiran Puri Kembangan, Jakarta Barat. Kelima tersangka, antara lain RH (34), DL (24), DI (19), RK (18), dan DK (15). (Baca: Pemilik Sabu 28 Kg Mengaku Hanya sebagai Kurir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com