"Banyak eksekutif melakukan korupsi, seharusnya Ahok malu. Ahok kan orangnya kesatria, harus mengundurkan diri. Dia harus bertanggung jawab," ujar Lulung ketika dihubungi, Kamis (4/6/2015).
Dalam dinamika proses HMP ini, Lulung yakin bahwa sebenarnya semua anggota Dewan secara individu mendukung HMP. Anggota yang mendukung HMP tidak terbatas pada anggota yang berasal dari partai-partai di Koalisi Merah Putih (KMP) saja, tetapi juga di luar dari koalisi itu.
Bahkan, Lulung yakin mayoritas anggota Dewan mendukung HMP dengan catatan memakzulkan Ahok. Akan tetapi, keinginan mereka tertahan dengan adanya perintah partai.
Hal tersebutlah yang menimbulkan perbedaan pendapat dalam internal Dewan selama ini.
Akan tetapi, kata Lulung, jika mengingat pemerintahan Ahok selama ini, Ahok lebih baik mengundurkan diri sebelum dimakzulkan. "Karena kalau pribadinya teman-teman itu memakzulkan, tidak hanya terbatas pada KMP," ujar Lulung.
Sebelumnya, anggota DPRD DKI sepakat untuk membawa hasil rapat pimpinan mengenai tindak lanjut angket dalam rapat badan musyarawah (bamus). Rapat bamus ini akan menentukan jadwal paripurna dari seluruh hasil rapat tersebut.
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan, hanya ada dua fraksi di DPRD yang menolak untuk menindaklanjuti hasil penyelidikan angket. Dua fraksi itu adalah Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Fraksi Partai Hanura. Sementara itu, fraksi yang lain sepakat untuk menindaklanjuti angket.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.