"Iya, kemarin kuburannya dibongkar, ada polisi dan perawat atau suster gitu," ujar Ato (43) yang merupakan penjaga TPU Tegal Alur saat ditemui Warta Kota di sekitar pusara Maulana Hasyim Tri Bowo pada Kamis (4/6/2015) siang.
Kapolsek Cengkareng Kompol Sutarjono menyatakan, dua tersangka pengeroyokan terhadap Maulana sudah ditangkap. Pihaknya memerlukan hasil otopsi jenazah korban dari dokter forensik guna proses pengadilan terkait perkara ini.
Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Tosriadi Jamal menjelaskan, kematian Maulana terbilang tidak wajar. Dia meninggal usai menjalani perawatan intensif di RSUD Cengkareng.
Namun sayangnya, orangtua Maulana tak melaporkan hal ini ke aparat kepolisian. Sebab, sehari sebelum dirawat, dia terluka parah akibat dikeroyok oleh dua remaja di Jalan Jati Raya, Cengkareng Timur.
"Maulana meninggal diduga karena dipukul, kita lihat hasil otopsi selengkapnya," ucap Tosriadi.
Berdasarkan hasil otopsi yang dipimpin dr Wahyu, tim forensik kepolisian menemukan sejumlah luka memar pada tubuh korban. Dugaan Maulana sebagai korban pengeroyokan itu muncul setelah petugas menangkap dua tersangka yaitu Aburizal (18) dan Ramdani (18). (Andika Panduwinata)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.