Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, setelah proses pengurusan administrasi, mesin bor tersebut akan langsung dibawa ke lokasi proyek MRT yang ada di sekitar Patung Pemuda Membangun, Senayan. Sebelum digunakan, mesin akan dirakit ulang terlebih dahulu di lokasi tersebut.
“Sekarang lagi pengurusan administrasi agar bisa dikirimkan segera mungkin ke lokasi pengeboran stasiun bawah tanah (di Senayan),” kata Dono usai menghadiri seminar tentang pembangunan MRT Jakarta, di Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Mesin bor untuk terowongan bawah tanah MRT adalah mesin yang memiliki panjang sekitar 3 meter dengan diameter lingkaran 6,7 meter.
Secara keseluruhan, ada empat mesin bor yang akan didatangkan secara bertahap. Keempatnya akan digunakan untuk membangun terowongan dari kawasan Bundaran Senayan hingga Bundaran HI yang dijadwalkan akan dimulai pada sekitar Juli atau Agustus 2015.
Direktur Konstruksi Muhammad Nasyir mengatakan, dalam pengoperasiannya, dua TBM akan memulai penggalian dari Bundaran Senayan, sedangkan dua lagi akan memulai penggalian dari Bundaran HI.
Keempat mesin diprediksi akan "bertemu" di area Setiabudi pada 2016 saat pembuatan terowongan rampung. Menurut Nasyir, mesin bor akan bekerja 24 jam. Dalam sehari, maksimal bisa melakukan pengeboran sepanjang 8 meter. Nantinya mesin bor akan beroperasi pada kedalaman kurang lebih 12 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.