Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Banyak Enggak Turis Asing ke Jakarnaval? Enggak Ada

Kompas.com - 08/06/2015, 10:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut banyak hal yang harus dievaluasi atas penyelenggaraan Jakarnaval, Minggu (7/6/2015) kemarin. Salah satunya adalah target Pemprov DKI untuk menarik minat wisatawan asing datang ke pesta rakyat jelang hari ulang tahun (HUT) ke-488 DKI Jakarta itu. 

"Memang banyak warga luar Jakarta yang datang juga kok. Tapi, pertanyaan saya sederhana, turis luar negeri banyak enggak yang datang ke Jakarnaval kemarin? Enggak ada, padahal target kami (untuk menarik wisatawan asing) itu," kata Basuki di Balai Kota, Senin (8/6/2015). 

Basuki sebelumnya juga menyebut waktu penyelenggaraan Jakarnaval juga perlu dievaluasi. Pasalnya, banyak tamu undangan yang mengeluh kepanasan kepadanya karena duduk "dijemur" selama 2,5 jam.

Oleh karena itu, Basuki mempertimbangkan apakah sebaiknya Jakarnaval diselenggarakan pada malam hari. "Kalau sudah begitu berantakan, berani enggak orang-orang datang? Itu yang masalah, makanya mesti dievaluasi," kata Basuki. 

Pihaknya juga akan mengaudit anggaran penyelenggaraan Jakarnaval sebesar Rp 8 miliar. Ia juga menjelaskan, pada pelaksanaan World Royal Heritage Festival pada 2013 lalu, DKI juga menghabiskan anggaran sebesar Rp 20 miliar.

Basuki membandingkan penyelenggaraan acara-acara kebudayaan ini dengan penyelenggaraan acara jelang HUT ke-488 DKI Jakarta yang dibuat oleh swasta, seperti Jakarta Fashion and Food Festival. Acara itu dilaksanakan oleh Summarecon Group dan berlangsung selama kurang lebih 30 hari, tetapi hanya memakan anggaran sekitar Rp 10 miliar.

"Makanya, kami lagi timbang, perlu enggak bikin kayak gini lagi (Jakarnaval dan World Royal Heritage Festival). Kalau DKI bikin semacam opera, apakah rakyat Jakarta mau nonton opera? Itu habis Rp 40 miliar katanya," kata Basuki. 

Ia menambahkan, jika melakukan pemborosan, satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI, dapat diberi sanksi.

Namun, Basuki mengaku telah menanyakan perihal besarnya anggaran ini kepada Kepala Disparbud DKI Purba Hutapea. "Mereka saya tanya, berani (diaudit anggaran) katanya. Mereka bilang, 'Semua jelas kok, Pak, pakai sistem transfer,' katanya. Bagi saya, ini sistem transfer," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com