Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kepentingan di Jakarta Banyak, dari Oknum Melarat sampai Konglomerat

Kompas.com - 09/06/2015, 13:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan banyaknya kepentingan di Jakarta, mulai dari oknum melarat hingga konglomerat.

Banyaknya kepentingan, kata Basuki, membuat seorang gubernur harus berani mengambil keputusan atau mengambil eksekusi. Menurut dia, tidak perlu pintar untuk mengambil keputusan.

"Tantangannya itu diri kita sendiri, berani mengeksekusi atau tidak karena kepentingannya terlalu banyak di Jakarta, dari oknum melarat sampai konglomerat," kata Basuki saat membuka acara New Cities Summit di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Selasa (9/6/2015).

"Jadi, saya tidak perlu lagi pintar, yang penting latihan otot saja dan saya senang karena sekarang saya lebih berat badannya, banyak ototnya. Ha-ha-ha," kata Basuki sambil tertawa disambut tepuk tangan ratusan delegasi asing.

Pada kesempatan itu, ia juga mengeluhkan kebiasaan pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang kerap menunda pekerjaan. Dia mengaku harus memiliki kesabaran lebih untuk menghadapi kebiasaan buruk mereka.

Basuki juga menceritakan sering dicaci maki warga karena belum bisa menyediakan bus dengan kualitas yang baik, kemacetan belum dapat terurai, dan normalisasi kali yang masih belum terlaksana sepenuhnya.

"Makanya, kami menyambut baik penyelenggaraan New Cities Summit yang terus menyoroti kota-kota di dunia, termasuk Jakarta," ujarnya.

Basuki berharap diskusi ini menghasilkan solusi yang efektif untuk segera dieksekusi dan menciptakan perubahan yang besar untuk kota-kota, terutama Jakarta.

New Cities Summit 2015 ini mengangkat tema "Memanfaatkan Momentum Perkotaan". Lebih dari 80 ahli dari berbagai sektor hadir sebagai pembicara.

Mereka antara lain Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji, pemenang Nobel Perdamaian Laureate dan pendiri Grameen Bank Muhammad Yunus, Direktur Jenderal Seoul Innovation Departmen In Dong Cho, dan Wakil Wali Kota Eksekutif Cape Town Ian Neilson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com