Kartu ini diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan dalam rangka mengantisipasi merebaknya virus MERS di Indonesia yang sebelumnya sudah mewabah di Korea Selatan.
"Kita mulai tanggal 5 Juni. Semua penerbangan Korea yang masuk ke Indonesia, ke sini (Bandara Soekarno-Hatta), diberi health alert card untuk seluruh penumpang," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Bandara Soekarno-Hatta, Oenedo Gumarang, Kamis (11/6/2015).
Pada tanggal 5 Juni, health alert card yang diberikan di dalam pesawat sebelum mendarat di Indonesia baru diberlakukan di maskapai penerbangan Korea Selatan. Dua maskapai lainnya, Asiana Airlines dan Garuda Indonesia, memberikan kartu tersebut setelah para penumpang mendarat. Namun, setelah tanggal 7 Juni, kartu itu diberikan di dalam pesawat.
Di dalam health alert card, ada dua lembar formulir, satu untuk diisi dan satu lagi berisi keterangan tentang virus MERS.
Kartu itu memiliki sisi besar untuk penumpang dan sisi yang agak kecil untuk petugas KKP. Bagian kartu yang besar wajib dibawa pulang oleh penumpang setelah melewati pemeriksaan dengan mesin thermo scanner atau pengukur suhu badan di terminal kedatangan.
Kartu kewaspadaan kesehatan harus disimpan selama dua minggu. Jika dalam rentang waktu dua minggu itu sang penumpang sakit, kertas tersebut harus dibawa untuk ikut diserahkan kepada dokter.
Penumpang yang didapati terjangkit virus MERS akan dirujuk ke Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.