Sebagai informasi, anjloknya rangkaian KRL di sekitar Stasiun Pondok Ranji pada Selasa siang tadi membuat satu rel di lintasan tersebut tidak dapat digunakan.
Akibatnya, KRL relasi Tanah Abang-Parung Panjang dan sebaliknya harus menggunakan satu jalur secara bergantian sehingga perjalanan KRL membutuhkan waktu yang lebih lama.
"Kita mengimbau penumpang yang tidak mau menunggu lama untuk menggunakan moda transportasi lain. Yang sudah membeli tiket bisa melakukan refund di loket. Saat ini, announcer di stasiun juga sudah memberikan informasi mengenai gangguan tersebut," kata Manajer Komunikasi PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa kepada Kompas.com.
Eva mengatakan, sampai saat ini proses pengangkatan pada rangkaian KRL yang anjlok masih terus berlangsung. [Baca: KRL Anjlok di Jalur Serpong Belum Dievakuasi]
Menurut dia, diperkirakan, proses tersebut akan rampung pada sekitar pukul 17.00. "Proses evakuasi masih berlangsung. Diupayakan selesai sebelum pukul 17.00. Kita mohon maaf kepada penumpang karena memang akan berdampak ke antrean KRL," tutur Eva.
Operasional kereta yang hanya satu jalur ini menyebabkan antrean kereta baik yang ke arah Serpong maupun ke Tanah Abang.
Pantauan Kompas.com, kereta tujuan Maja berada di Stasiun Tanah Abang selama satu jam lebih. Kereta yang berada di jalur lima itu tak kunjung diberangkatkan, padahal penumpang sudah penuh sesak.
"Kami mohon maaf rangkaian kereta belum bisa diberangkatkan karena masih menunggu aman di Stasiun Palmerah," kata petugas informasi Stasiun Tanah Abang melalui pengeras suara.
Kereta tersebut berada di Tanah Abang sekitar pukul 13.30 dan baru diberangkatkan pukul 14.45. Ketika akan memasuki Stasiun Palmerah, kereta kembali tertahan lama.
Penumpang yang sebagian besar para ibu yang pulang berbelanja itu mengeluh dan berteriak-teriak. Mereka emosi karena gerbong penuh sesak dan kabin terasa panas. Tidak sedikit anak-anak kecil yang menangis karena kegerahan. Bahkan, mereka minta dibukakan baju karena tidak tahan dengan kondisi yang panas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.