Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Juga Pesimistis soal ERP kalau Lihat Orang-orangnya kayak Begitu

Kompas.com - 17/06/2015, 14:34 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku ikut pesimistis terhadap pemasangan sistem electronic road pricing (ERP) di Jakarta. Dia melihat ketidakseriusan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta yang menangani proyek ini.

"Saya juga pesimistis kalau lihat orang-orangnya kayak gitu," ujar Ahok (sapaan Basuki) di Balai Kota, Rabu (17/6/2015).

Saat ini, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI (Dishubtrans) dipimpin Benjamin Bukit. Ahok mengatakan, kinerja Benjamin Bukit sedang dievaluasi.

Ahok bahkan mengatakan bahwa Benjamin kemungkinan akan dicopot dari jabatannya karena penerapan ERP di Jakarta terlambat.

"Kemungkinan sih (Kepala Dishubtrans) akan diganti. Kami lagi evaluasi," ujar Ahok.

Kemarin, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga mengungkapkan rasa pesimistisnya soal ERP. Menurut dia, sistem tersebut tidak bisa berjalan jika transportasi umum di Jakarta masih belum mencukupi.

Jika dipaksakan, Djarot berpendapat bahwa hal itu malah mengakibatkan kemacetan di jalan-jalan alternatif.

Mesin ERP yang diproduksi PT Q-Free asal Swedia tersebut telah diujicobakan selama tiga bulan sejak 30 September 2014 lalu. Bahkan, program tersebut menurut rencana sudah mulai bisa dioperasikan secara resmi pada Februari 2015 lalu.

Namun, sejak jabatan Kadishubtrans diamanahkan kepada Benjamin per Januari 2015, belum ada tanda-tanda bahwa program tersebut bakal ditindaklanjuti. Mesin ERP yang terletak di depan Gedung Setiabudi One terlihat sudah tidak berfungsi sehingga terlihat seperti pajangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com