Djarot datang ke sana dalam rangka menindaklanjuti laporan soal jumlah orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) yang semakin banyak dan melebihi kapasitas penghuni di panti tersebut.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Djarot datang bersama Kepala Dinas Sosial DKI Masrokhan, Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Fatahillah, dan ditemani Kepala Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 Sarima.
Mereka berkeliling panti, melihat berbagai ruangan, menyapa penghuni panti, dan mengintip sejumlah kegiatan di sana. Saat memasuki halaman belakang, Djarot menatap ke sekelilingnya layaknya orang kagum.
"Ini bisa bersih begini, Bu. Rapi juga. Siapa yang bersih-bersih?" tanya Djarot kepada Sarima.
"Ini penghuni panti semua, Pak. Mereka ada kerja bakti bersih-bersih panti. Rumput, tanaman, juga mereka yang potong," jawab Sarima.
Djarot pertama-tama mendatangi salah satu penghuni yang sedang bermain tenis meja. Tanpa basa-basi, Djarot langsung menawarkan dirinya untuk ikut bermain.
"Ayo, saya ikut. Kamu lawan saya ya," seru Djarot.
Penghuni pria itu pun menyanggupi keinginan Djarot. Mereka bertanding satu lawan satu. Namun, pukulan Djarot berhasil ditepis oleh si penghuni itu. Djarot akhirnya mengaku kalah, dan meminta agar Fatahillah yang melanjutkan pertandingan.
"Waduh kalah saya ini, tidak jago, tidak jago," aku Djarot yang mengundang gelak tawa penghuni lainnya.
Setelah bermain tenis meja, Djarot berkeliling dan memasuki dapur. Djarot melihat-lihat bahan makanan yang disiapkan bagi penghuni yang tidak menjalankan ibadah puasa.
"Penghuni yang puasa di sini cuma lima orang, Pak," ujar Sarima.
Di sana juga ada petugas dan beberapa penghuni panti yang ikut membantu. Mereka ada yang mencuci sayur-sayuran, memasak nasi, serta menggoreng tahu dan tempe.
Jumlah penghuni di sana adalah 787 orang, dengan kapasitas maksimal panti 700 orang saja. Namun, setelah melihat kondisi panti dan penghuni yang baik, Djarot merasa kelebihan 87 orang itu masih normal.
Jika nantinya orang dengan masalah kejiwaan bertambah banyak dan tidak bisa ditampung, Djarot berniat menambah panti-panti serupa di Jakarta.
Djarot juga menegaskan, pemerintah daerah sepenuhnya bertanggung jawab atas keberadaan orang dengan masalah kejiwaan ini. Mereka harus didampingi dan dibina terus hingga bisa kembali terjun di masyarakat.
Djarot juga meminta agar warga DKI tidak memiliki pandangan buruk terhadap orang yang terganggu jiwanya, justru orang-orang itu harus dibina dan diberdayakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.