Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sulit Antisipasi Tawuran Antarwarga di Cinere

Kompas.com - 19/06/2015, 03:52 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi mengaku tak mampu mengantisipasi tawuran antarwarga yang terjadi di Jalan Limo Raya, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (19/6/201) dini hari. Pasalnya, Jalan Limo Raya tidak termasuk titik rawan tawuran yang telah dipetakan oleh polisi. 

"Tempat kejadian tawuran tadi merupakan titik baru. Kalau titik biasanya ada di Jalan Markisa, Rotan, dan Taman Graha," kata Kanit Binmas Polsek Depok, Susilo kepada Kompas.com saat ditemui di Polsek Cinere, Depok, Jawa Barat, Jumat (19/6/2015).

Polsek Cinere, kata Susilo, telah menyisir lokasi kejadian. Saat itu, polisi tidak menemukan indikasi adanya potensi tawuran antarwarga di tempat tersebut. Ia juga mengatakan, pemuda yang melakukan tawuran telah mengetahui pola patroli polisi.

"Untuk jam, kita belum bisa prediksi kapan pasti tawurannya. Mereka biasanya sebelum sahur dan subuh. Sepertinya mereka sudah tahu," ujar Susilo.

Hal senada sempat diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti. Perwira menengah itu mengatakan, tawuran pada bulan Ramadhan umumnya terjadi sebelum sahur.

Terkait pencegahan konflik horizontal tersebut, Susilo berharap kerja sama masyarakat. Jika mengetahui adanya potensi tawuran di lingkungannya, mereka diminta melapor ke kantor polisi terdekat.

"Bagusnya sebelum kejadian. Jadi pas digeledah, bisa ditindak dan diproses," ujarnya.

Saksi tawuran di lokasi, Edy, menuturkan bahwa tawuran berlangsung selama lima menit mulai pukul 00.10 WIB. Terdapat korban jiwa akibat tawuran tersebut.

Pada tawuran ini, terdapat enam orang yang membawa senjata tajam jenis parang sepanjang hampir 1,5 meter. Di pihak lain, beberapa orang membawa bambu-bambu, gir motor yang diikatkan dengan sabuk, dan juga batu. Kedua belah pihak membubarkan diri ke arah yang berlawanan dengan berlari dan menggunakan motor.

Belum diketahui penyebab tawuran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com