JAKARTA, KOMPAS.com — Rustique Grill & Wine di lantai empat Plaza Senayan, Rabu (17/6/2015) pukul 16.30 WIB, suasananya tenang. Di sofa merah meja nomor 26, Lucky Hakim duduk sendirian.
Sekitar 15 menit duduk di restoran makanan Barat yang menyajikan steak dan wine sambil minum jus apel yang telah dipesannya, politikus PAN yang melebarkan investasinya di pertanian dan perkebunan itu didatangi seseorang. Ia adalah ajudan Lucky.
Tak sampai satu jam, dua pria mendekat dan bergabung di meja aktor film Malam Seribu Bulan itu. Entah apa yang diobrolkan Lucky dengan kedua tamunya sore itu. Sepertinya mereka menikmati pertemuan dengan Lucky.
Segera saja kedua pria yang datang belakangan itu memesan seporsi tenderloin steak dan rib eye steak yang masing-masing seharga Rp 300.000. Untuk minuman, mereka memesan jus jeruk Rp 50.000 dan minuman berkarbonasi sebesar Rp 30.000. Di sela menikmati hidangan yang sudah datang, dua pria tadi dan Lucky terlibat perbincangan.
Tak lama setelah hidangan steak habis, lima orang pria berjalan mendekati dua tamu Lucky. Keduanya langsung digiring entah ke mana. Semuanya berlangsung cepat. Pengunjung yang menikmati hidangan di Rustique Grill & Wine terperanjat. Mereka mengalihkan pandangannya ke orang-orang yang ditangkap itu.
"Mereka pas ditangkap sudah selesai makan," cerita resepsionis, Atin Supriyatin, kepada Tribunnews.com, Kamis (18/6/2015) siang, mengulang kejadian penangkapan yang dilihatnya Rabu sore.
Satu tamu berkemeja biru dan bercelana hitam ditangkap saat masih duduk semeja dengan Lucky. Sedangkan satu tamu lainnya, berkaus hijau, ditangkap di luar restoran. Penangkapan keduanya tak sampai mengganggu pengunjung restoran.
Saat ditangkap, kedua pria tadi tak melawan. Masing-masing pundak mereka dicengkeram pria berbadan besar. Atin tak menyangka, lima orang yang datang dan menangkap dua tamu Lucky adalah petugas kepolisian berpakaian preman.
Teman Atin, Ari, juga kaget. Pramusaji itu menyaksikan langsung bagaimana lima orang itu menciduk dua pria yang tampaknya menikmati steak yang dipesan. "Saya lihat dan sempat bertanya-tanya sedang terjadi apa," katanya.
Belakangan diketahui bahwa dua pria itu adalah pemeras Lucky selama ini. Mereka pernah menjadi tim suksesnya dalam Pemilu Legislatif 2014. Saat ditangkap, RS (44) dan A (35) mengantongi uang Rp 60 juta hasil memeras Lucky. Saat keduanya menikmati steak di meja nomor 26, polisi yang menyamar sudah memperhatikan mereka dari jauh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.