Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pemeras Lucky Hakim Terpancing "Steak" Rp 300.000

Kompas.com - 19/06/2015, 05:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rustique Grill & Wine di lantai empat Plaza Senayan, Rabu (17/6/2015) pukul 16.30 WIB, suasananya tenang. Di sofa merah meja nomor 26, Lucky Hakim duduk sendirian.

Sekitar 15 menit duduk di restoran makanan Barat yang menyajikan steak dan wine sambil minum jus apel yang telah dipesannya, politikus PAN yang melebarkan investasinya di pertanian dan perkebunan itu didatangi seseorang. Ia adalah ajudan Lucky.

Tak sampai satu jam, dua pria mendekat dan bergabung di meja aktor film Malam Seribu Bulan itu. Entah apa yang diobrolkan Lucky dengan kedua tamunya sore itu. Sepertinya mereka menikmati pertemuan dengan Lucky.

Segera saja kedua pria yang datang belakangan itu memesan seporsi tenderloin steak dan rib eye steak yang masing-masing seharga Rp 300.000. Untuk minuman, mereka memesan jus jeruk Rp 50.000 dan minuman berkarbonasi sebesar Rp 30.000. Di sela menikmati hidangan yang sudah datang, dua pria tadi dan Lucky terlibat perbincangan.

Tak lama setelah hidangan steak habis, lima orang pria berjalan mendekati dua tamu Lucky. Keduanya langsung digiring entah ke mana. Semuanya berlangsung cepat. Pengunjung yang menikmati hidangan di Rustique Grill & Wine terperanjat. Mereka mengalihkan pandangannya ke orang-orang yang ditangkap itu.

"Mereka pas ditangkap sudah selesai makan," cerita resepsionis, Atin Supriyatin, kepada Tribunnews.com, Kamis (18/6/2015) siang, mengulang kejadian penangkapan yang dilihatnya Rabu sore.

Satu tamu berkemeja biru dan bercelana hitam ditangkap saat masih duduk semeja dengan Lucky. Sedangkan satu tamu lainnya, berkaus hijau, ditangkap di luar restoran. Penangkapan keduanya tak sampai mengganggu pengunjung restoran.

Saat ditangkap, kedua pria tadi tak melawan. Masing-masing pundak mereka dicengkeram pria berbadan besar. Atin tak menyangka, lima orang yang datang dan menangkap dua tamu Lucky adalah petugas kepolisian berpakaian preman.

Teman Atin, Ari, juga kaget. Pramusaji itu menyaksikan langsung bagaimana lima orang itu menciduk dua pria yang tampaknya menikmati steak yang dipesan. "Saya lihat dan sempat bertanya-tanya sedang terjadi apa," katanya.

Belakangan diketahui bahwa dua pria itu adalah pemeras Lucky selama ini. Mereka pernah menjadi tim suksesnya dalam Pemilu Legislatif 2014. Saat ditangkap, RS (44) dan A (35) mengantongi uang Rp 60 juta hasil memeras Lucky. Saat keduanya menikmati steak di meja nomor 26, polisi yang menyamar sudah memperhatikan mereka dari jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com