"Anak saya enggak mau masuk sekolah. Katanya takut kalau ke sekolah. Dia juga cerita kalau dia diledekin dan diketawain sama teman-temannya," kata Has saat dihubungi, Jumat (19/6/2015).
Pengakuan yang sama diterima Has dari sebelas orangtua yang anaknya juga dilecehkan. Apalagi, ada tujuh murid perempuan yang dilecehkan.
Para orangtua murid sudah mencoba minta pertanggungjawaban kepada pihak sekolah, namun tidak direspons dengan baik.
Ketika Kompas.com mendatangi sekolah tersebut, kondisinya sedang sepi. Salah satu petugas keamanan mengaku sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar pekan ini karena libur. Hanya ada beberapa guru piket yang bertugas menerima pendaftaran murid baru.
T dilaporkan melecehkan 12 muridnya dengan menuduh mereka pernah melakukan hubungan badan. Satu per satu murid disuruh masuk ke ruangannya untuk dipaksa mengaku. Mereka dipaksa membuka celana dan memperlihatkan kemaluannya.
Setelah ereksi, T meminta untuk melakukan hal yang sama beberapa kali. Sedangkan untuk murid perempuan belum diketahui bentuk pelecehannya seperti apa.