Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kasus-kasus Kejahatan Seksual yang Pernah Terjadi di Angkot Ibu Kota

Kompas.com - 22/06/2015, 05:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kasus pemerkosaan terhadap penumpang angkutan kota kembali terjadi di ibu kota Jakarta. Ini menandakan bahwa kejahatan seksual masih menjadi ancaman serius bagi pengguna angkutan umum.

Dari data yang dihimpun Kompas.com, salah satu kasus pemerkosaan di angkot yang menyedot perhatian khalayak terjadi pada awal September 2011. Korbannya ialah seorang karyawati berinisial RS (27).

Peristiwa itu terjadi ketika korban pulang dari tempat kerjanya sekitar pukul 00.30 dengan menumpang angkot D02 jurusan Pondok Labu-Ciputat. Saat itu, sudah ada sopir dan tiga pelaku di dalam angkot sehingga korban tidak curiga menggunakan kendaraan umum tersebut.

Korban tidak menyadari bahwa ketiga orang dalam angkot itu bersekongkol untuk menyetubuhi korban. Sopir sengaja menyalakan musik di angkot dengan volume keras demi menyamarkan suara teriakan korban.

Ketika itu, korban diikat oleh para pelaku. Pemerkosaan dilakukan dengan membawa angkot berkeliling hingga pelaku membuang korban di sekitar perumahan Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan. Para pelaku ditangkap polisi setelah korban mencari pelakunya sendiri dan mengenali sopir angkot pemerkosanya beberapa minggu kemudian.

Kejadian lebih tragis menimpa Livia Pavita Soelitio, seorang mahasiswi univertas swasta di Jakarta Barat, pada Agustus 2011. Korban yang baru saja pulang seusai sidang skripsi itu dibunuh enam "sopir tembak" atau sopir tak resmi angkot M24 jurusan Slipi-Kebon Jeruk. Sebelum dibunuh, korban diperkosa secara bergilir di angkot. Korban juga dibunuh dan jasadnya dibuang di kawasan Tangerang. Pelaku juga mengambil liontin kalung milik korban. (Baca: Inilah Kronologi Pembunuhan Livia Pavita)

Setelah melalui proses persidangan, keempat pelaku, bernama L Irwan Saleh, Rohman Setiawan, M Fachri, dan Apriyadi, dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan secara bersama-sama melakukan pembunuhan berencana terhadap korban. (Baca Pembunuh Livia Dihukum Penjara Seumur Hidup)

Setahun kemudian, Juli 2012, pelecehan seksual kembali terjadi di dalam angkot. Kali ini, seorang wanita berinisial Is (31) nyaris diperkosa oleh sopir mikrolet C01 jurusan Senen-Ciledug di wilayah Gambir, Jakarta Pusat. Korban yang saat itu melawan pelaku di dalam angkot terlihat oleh seorang anggota Satuan 81 Gultor Antiteror Komando Pasukan Khusus Sersan Dua (Serda), Nicolas Sandi Harewan (24). Nicolas yang sedang berkendara motor dengan tunangannya mendengar teriakan minta tolong dari Is di dalam angkot.

Nicolas pun berusaha menyelamatkan korban dengan mengejar angkot tersebut. Terus dikejar hingga wilayah Jakarta Pusat, para pelaku akhirnya menurunkan korban di Jalan Medan Merdeka Utara. Korban akhirnya terselamatkan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com