JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus pemerkosaan terhadap penumpang angkutan kota kembali terjadi di ibu kota Jakarta. Ini menandakan bahwa kejahatan seksual masih menjadi ancaman serius bagi pengguna angkutan umum.
Dari data yang dihimpun Kompas.com, salah satu kasus pemerkosaan di angkot yang menyedot perhatian khalayak terjadi pada awal September 2011. Korbannya ialah seorang karyawati berinisial RS (27).
Peristiwa itu terjadi ketika korban pulang dari tempat kerjanya sekitar pukul 00.30 dengan menumpang angkot D02 jurusan Pondok Labu-Ciputat. Saat itu, sudah ada sopir dan tiga pelaku di dalam angkot sehingga korban tidak curiga menggunakan kendaraan umum tersebut.
Korban tidak menyadari bahwa ketiga orang dalam angkot itu bersekongkol untuk menyetubuhi korban. Sopir sengaja menyalakan musik di angkot dengan volume keras demi menyamarkan suara teriakan korban.
Ketika itu, korban diikat oleh para pelaku. Pemerkosaan dilakukan dengan membawa angkot berkeliling hingga pelaku membuang korban di sekitar perumahan Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan. Para pelaku ditangkap polisi setelah korban mencari pelakunya sendiri dan mengenali sopir angkot pemerkosanya beberapa minggu kemudian.
Kejadian lebih tragis menimpa Livia Pavita Soelitio, seorang mahasiswi univertas swasta di Jakarta Barat, pada Agustus 2011. Korban yang baru saja pulang seusai sidang skripsi itu dibunuh enam "sopir tembak" atau sopir tak resmi angkot M24 jurusan Slipi-Kebon Jeruk. Sebelum dibunuh, korban diperkosa secara bergilir di angkot. Korban juga dibunuh dan jasadnya dibuang di kawasan Tangerang. Pelaku juga mengambil liontin kalung milik korban. (Baca: Inilah Kronologi Pembunuhan Livia Pavita)
Setelah melalui proses persidangan, keempat pelaku, bernama L Irwan Saleh, Rohman Setiawan, M Fachri, dan Apriyadi, dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan secara bersama-sama melakukan pembunuhan berencana terhadap korban. (Baca Pembunuh Livia Dihukum Penjara Seumur Hidup)
Setahun kemudian, Juli 2012, pelecehan seksual kembali terjadi di dalam angkot. Kali ini, seorang wanita berinisial Is (31) nyaris diperkosa oleh sopir mikrolet C01 jurusan Senen-Ciledug di wilayah Gambir, Jakarta Pusat. Korban yang saat itu melawan pelaku di dalam angkot terlihat oleh seorang anggota Satuan 81 Gultor Antiteror Komando Pasukan Khusus Sersan Dua (Serda), Nicolas Sandi Harewan (24). Nicolas yang sedang berkendara motor dengan tunangannya mendengar teriakan minta tolong dari Is di dalam angkot.
Nicolas pun berusaha menyelamatkan korban dengan mengejar angkot tersebut. Terus dikejar hingga wilayah Jakarta Pusat, para pelaku akhirnya menurunkan korban di Jalan Medan Merdeka Utara. Korban akhirnya terselamatkan.