Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Akibatnya jika Nekat Beli Tiket Kereta Lewat Calo

Kompas.com - 22/06/2015, 08:51 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang mudik, keberadaan calo tiket kereta biasanya mulai menjamur. Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro kembali mengimbau kepada calon penumpang untuk tidak membeli tiket melalui calo. Bila masih nekat, maka calon penumpang harus bersiap tidak bisa boarding atau masuk ke peron.

"Calo itu sudah tidak bisa lagi sekarang karena boarding sekarang harus pakai identitas asli, tidak bisa fotokopi," kata dia di Stasiun Jakarta Kota, Minggu (21/6/2015).

PT KAI telah membuat sistem supaya penumpang perlu memakai identitas aslinya untuk membeli tiket kereta. Sehingga tidak mungkin lagi membeli tiket yang sudah dibeli orang lain.

"Bila identitas dan tiket berbeda, tentu tidak boleh masuk. Makanya sudah tidak bisa pakai calon kan?" ujarnya.

Ia menegaskan, pengertian calo adalah mereka yang membeli tiket terlebih dahulu, kemudian mencari-cari penumpang untuk menjual tiket dengan harga yang lebih mahal. Sejak PT KAI memberlakukan sistem boarding, keberadaannya terus menurun.

Namun berbeda dengan joki, kata dia, yakni mereka yang membantu calon penumpang untuk mendapatkan tiket. Identitas yang dipakai untuk membeli tiket pun adalah identitas asli dari calon penumpang.

"Kalau joki, misalnya orang malas antre lalu kasih KTP ke joki untuk beli. Kalau yang seperti itu yang masih kita pikirkan (penertibannya)," kata dia.

Namun, ia tetap menyarankan supaya calon penumpang tetap membeli tiket sendiri. Sebab, sudah beberapa tahun ini, pembelian tiket kereta api sudah sangat mudah, baik dengan online dengan pembayaran di tempat-tempat yang fleksibel maupun langsung di loket dan melakukan pencetakan tiket mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com